Jakarta - Dalam dua pekan terakhir, ranah media sosial diramaikan oleh silang pendapat tentang Yenny Wahid yang membagikan foto dirinya saat mengenakan busana ala Maleficent di akun Instagram pribadi @yennywahid. Beberapa orang menilai sosok Maleficent merupakan tokoh jahat yang tidak sepatutnya kostumnya dikenakan oleh Yenny Wahid.
Alumnus Islamic College for Advanced Studies (ICAS) Universitas Paramadina Jakarta Muhammad Natsir menanggapi perundungan terhadap Yenny Wahid saat berkostum ala Maleficent akibat sempitnya pemaknaan tentang sosok peri dari film Disney itu.
"Kita semua, mari sama-sama belajar untuk melihat dan memaknai sesuatu tidak melulu dari tampak luarnya saja. Yang terlihat tidak selalu esensi yang sebenarnya. Ada pepatah populernya, don’t judge the book by its cover," jelas Muhammad Natsir sebagaimana dikutip dari Antara, Minggu (14/11/2021).
Pemahaman, persepsi, dan pemaknaan terhadap sosok Maleficent, lanjut Natsir, dapat dimaknai sebagai pengingat tentang esensi moralitas abadi dari sosok ibu, yaitu ketulusan, sifat pengasih, dan penyayang tanpa syarat.
Sebelumnya, pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda mengunggah foto yang menampilkan Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid mengenakan kostum bertema Hallowen.
Dalam foto terlihat Yenny mengenakan kostum milik Maleficent atau peri kegelapan, sosok antagonis dalam film bertema fantasi, sleeping beauty. Pada bagian atas foto terdapat kalimat bernada menyindir.
Maleficent merupakan film garapan Disney yang mengisahkan sosok peri yang lahir dan tumbuh di Negeri Moor. Penampilannya dengan busana serba gelap, sayap hitam besar, kulit pucat, serta tulang pipi menonjol memang kerap disalahartikan sebagai sosok yang jahat.
Padahal karakter yang sesungguhnya, Maleficent merupakan peri berhati lembut. Ia bahkan secara tulus menjaga kerukunan dan kedamaian Negeri Moor. Maleficent juga bersifat keibuan sehingga berbalik mengangkat kutukan yang sempat ia beri kepada Putri Aurora, yaitu tertidur selamanya sejak berusia 16 tahun. (ant/ito)
Load more