LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Ilustrasi seorang wanita mengalami sakit kepala yang bisa menjadi salah satu tanda penyakit pneumonia
Sumber :
  • ANTARA/Pixabay

Kenali Pneumonia dan Cara Mencegahnya

Data menunjukkan, penyakit pneumonia telah merenggut nyawa sekitar 2,5 juta orang di dunia pada tahun 2019 dan sebanyak 672.000 di antaranya adalah anak-anak.

Sabtu, 22 Januari 2022 - 15:08 WIB

Pneumonia dan Pencegahannya

Jakarta - Pneumonia menjadi sebagai salah satu penyakit infeksi penyebab kematian terbesar pada orang dewasa dan anak-anak. Data menunjukkan, penyakit ini merenggut nyawa sekitar 2,5 juta orang di dunia pada tahun 2019 dan sebanyak 672.000 di antaranya anak-anak.

Meningkatkan upaya pencegahan pneumonia dianggap dapat mencegah hampir sembilan juta kematian anak akibat pneumonia dan penyakit utama lainnya pada tahun 2030.

Pneumonia dapat disebabkan berbagai macam kuman seperti bakteri, virus, dan jamur. Menurut penelitian, beberapa jenis kuman seperti Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenza, serta virus pernapasan seperti virus penyebab pilek, flu, dan Covid-19 banyak ditemukan pada orang dewasa atau lansia berusia 65 tahun ke atas dengan pneumonia.

Dokter spesialis paru di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), dr. Rania Imaniar, Sp.P menjelaskan, penyakit pneumonia menyerang paru-paru dan bisa dialami siapa saja mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Baca Juga :

Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini yakni mereka dengan riwayat penyakit sebelumnya seperti penyakit kronik contohnya penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, gagal jantung.

Kemudian, orang dengan kondisi yang meningkatkan risiko aspirasi mukus dari mulut dan hidung, mereka dengan penyakit yang dapat melemahkan sistem imun tubuh dan pasien yang telah mengalami splenektomi atau pengangkatan limpa.

"Tidak hanya hal tersebut, kebersihan mulut dan gigi yang buruk, kontak erat dengan binatang tertentu seperti burung merpati (juga menjadi faktor risiko pneumonia)," kata Rania melalui siaran pers RSUI, dikutip Sabtu (22/1/2022).

Faktor risiko lainnya yaitu menggunakan produk tembakau terutama produk yang dihisap, berpergian ke daerah tertentu dan usia lebih dari 65 tahun.

Tanda dan gejala pneumonia dapat berpengaruh ke organ lainnya di seluruh tubuh ataupun hanya dirasakan di satu organ saja. Adapun tanda gejala yang timbul antara lain sakit kepala, jantung berdebar, mual atau muntah, kulit yang mengalami perubahan warna menjadi biru dan bahkan bisa menghilangkan nafsu makan serta mempengaruhi suasana hati.

Untuk mendiagnosis pneumonia, dokter bisa melakukan pemeriksaan tanda gejala yang muncul, meminta pasien melakukan pemeriksaan fisis seperti foto toraks, CT-scan, kondisi dahak, pemeriksaan darah, pemeriksaan cairan pleura dan bronkoskopi.

Pengobatan untuk pasien pneumonia dapat dilakukan dilihat dari penyebab dan ada tidaknya komorbid pada pasien tersebut. Setelah diketahui hal itu, maka dapat ditentukan cara pengobatan yang tepat.

Adapun beberapa pengobatan yang biasa dilakukan oleh pasien pneumonia, yakni melalui pemberian obat (antibiotik, antivirus, antijamur), terapi oksigen, ventilasi mekanis, dan pungsi pleura.

Untuk pasien yang menjalani rawat jalan atau melakukan perawatan dari rumah, maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan, diantaranya banyak istirahat, makan makanan yang bergizi, minum yang cukup, belajar batuk yang benar, jangan minum alkohol dan konsumsi tembakau, bila ada sakit tenggorokan kumur dengan air garam 3-4x dalam sehari, dan Jangan minum obat tanpa resep dokter.


Tindakan pencegahan

Pneumonia bisa dicegah. Rania mengatakan, upaya yang bisa dilakukan antara lain dengan menghindari faktor resiko, melakukan pemeriksaan gigi teratur, menjaga kebersihan dan mencuci tangan dengan sabun dan air.

Perbaikan gaya hidup seperti tidak merokok, mendapatkan asupan nutrisi yang optimal juga menjadi upaya pencegahan yang tak bisa diabaikan.

Selain itu, Rania juga merekomendasikan orang-orang berusia di atas 65 tahun dan usia 19-65 tahun yang menerima terapi kanker, penyakit paru kronik, atau kondisi lain yang dapat melemahkan sistem imun, untuk mendapatkan vaksin pneumonia.

Terkait vaksinasi, dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Dr. dr. Alvina Widhani, Sp.PD-KAI menuturkan, vaksinasi bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh dengan membentuk antibodi sehingga tubuh memiliki kesiapan untuk menangkal bakteri atau virus yang akan masuk ke dalam tubuh.

Menurut Alvina, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan vaksinasi pneumonia yakni indikasi vaksin untuk usia lebih dari 50 tahun dan adanya riwayat alergi dan gejala akut yang juga harus diperhatikan.

Hal ini mengingat faktor kekebalan tubuh sangat berpengaruh terhadap seseorang dapat terjangkit penyakit pneumonia atau tidak.

Penyakit pneumonia dapat bersifat invasif dan non-invasif, kekebalan tubuh dapat merubah dari non-invasif menjadi invasif. Oleh karena itu, vaksinasi pneumonia ini menjadi hal yang penting untuk dilakukan kepada lansia, dimana kekebalan tubuh yang mereka miliki akan semakin rendah.

Vaksin pneumonia merupakan salah satu langkah pencegahan yang sangat dianjurkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).

Menurut CDC, vaksin ini dapat diberikan kepada bayi, anak-anak, orang dewasa, dan lansia. Pada orang dewasa berusia 65 tahun ke atas, vaksin pneumonia memiliki tingkat efektivitas 50-85 persen dalam hal melindungi individu dari penyakit pneumonia.

Di masa pandemi Covid-19 saat ini, vaksin pneumonia juga dapat diberikan bersamaan dengan dosis ketiga atau booster vaksin Covid-19.
Pihak Pfizer Inc (PFE.N) seperti dikutip dari Reuters, menyatakan, berdasarkan hasil studi tahap akhir, vaksin Covid-19 nantinya menghasilkan respons keamanan dan kekebalan yang kuat pada orang berusia 65 tahun ke atas. (ant/prs)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Menyusup ke dalam Pengungsi Rohingya, 11 Imigran Bangladesh Terancam Deportasi

Menyusup ke dalam Pengungsi Rohingya, 11 Imigran Bangladesh Terancam Deportasi

Menyusup dalam pengungsi Rohingya sebanyak 11 orang imigran asal Bangladesh ditahan oleh pihak Imigrasi Meulaboh. Terbongkarnya para imigran gelap tersebut set
Padahal Dulu Laris Manis Diburu Klub Eropa, Karier 5 Wonderkid Timnas Indonesia Ini Justru Kian Meredup di Level Senior

Padahal Dulu Laris Manis Diburu Klub Eropa, Karier 5 Wonderkid Timnas Indonesia Ini Justru Kian Meredup di Level Senior

Para pemain ini dulu sempat laris manis diburu klub Eropa hingga digadang-gadang jadi bintang masa depan Timnas Indonesia, namun sekarang karirnya mulai meredup
Ihwal Kepastian Khofifah-Emil Maju di Pilkada Jatim, Golkar akan Bahas Nanti Malam

Ihwal Kepastian Khofifah-Emil Maju di Pilkada Jatim, Golkar akan Bahas Nanti Malam

Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan pertemuannya dengan Khofifah Indar Parawansa salah satunya untuk membahas kepastian Khofifah maju di Pilkada
Jemaah Haji Wajib Tahu, Ada Larangan Bentangkan Spanduk dan Bendera di Madinah dan Makkah

Jemaah Haji Wajib Tahu, Ada Larangan Bentangkan Spanduk dan Bendera di Madinah dan Makkah

Anggota Tim Media Center Kemenag RI Widi Dwinanda mengimbau jemaah haji 2024 tidak membentangkan spanduk dan bendera selama di area wilayah Makkah dan Madinah.
WWF Diharapkan Sepakati 120 Proyek Strategis

WWF Diharapkan Sepakati 120 Proyek Strategis

WWF kesepuluh yang berlangsung dari 18 sampai 25 Mei 2024 di Bali diharapkan menyepakati pelaksanaan 120 proyek strategis bernilai 9,4 miliar dolar AS
Akan Bertemu Elon Musk di KTT WWF, Menko Luhut Singgung Soal Investasi Starlink

Akan Bertemu Elon Musk di KTT WWF, Menko Luhut Singgung Soal Investasi Starlink

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (Menko Marves) merespon soal rencana investasi Elon Musk. Apakah akan berinvestasi
Trending
Akhirnya Terungkap, PSSI Jelaskan Alasan Sebenarnya Shin Tae-yong Ogah Panggil Elkan Baggott ke Timnas Indonesia

Akhirnya Terungkap, PSSI Jelaskan Alasan Sebenarnya Shin Tae-yong Ogah Panggil Elkan Baggott ke Timnas Indonesia

Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji menjelaskan alasan Elkan Baggott tak dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia.
Ada Saksi! Kuasa Hukum Pembunuh Vina Beberkan Kejadian yang Tidak Diungkap Kepolisian: Pada Malam Itu Klien Saya...

Ada Saksi! Kuasa Hukum Pembunuh Vina Beberkan Kejadian yang Tidak Diungkap Kepolisian: Pada Malam Itu Klien Saya...

Jogi Nainggolan, kuasa hukum lima dari delapan terpidana pembunuh Vina asal Cirebon mengungkap kejanggalan kasus viral yang terjadi pada tahun 2016 tersebut.
Tangan Kanan Shin Tae-yong Respons Soal Elkan Baggott Tidak Dipanggil ke Timnas Indonesia, Ada Motif Sakit Hati?

Tangan Kanan Shin Tae-yong Respons Soal Elkan Baggott Tidak Dipanggil ke Timnas Indonesia, Ada Motif Sakit Hati?

Tangan kanan Shin Tae-yong, Nova Arianto merespons tidak dipanggilnya Elkan Baggott ke Timnas Indonesia jelang pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Shin Tae-yong Dihantam Kabar Buruk Soal Jay Idzes Jelang Laga Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Shin Tae-yong Dihantam Kabar Buruk Soal Jay Idzes Jelang Laga Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mendapat kabar buruk soal ketersediaan Jay Idzes di pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Menteri Agama  Gagas Sekolah  Menengah Katolik Negeri:: Kalau Saya Perintahkan Pak Dirjen, Harus Dilaksanakan!

Menteri Agama Gagas Sekolah Menengah Katolik Negeri:: Kalau Saya Perintahkan Pak Dirjen, Harus Dilaksanakan!

Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas meminta kepada jajarannya untuk segera membentuk Sekolah Menengah Katolik Negeri sebagai satuan pendidikan keagamaan Katolik yang dimiliki pemerintah.
Bukan Geng Motor! Ini Rupanya Pekerjaan Para Pembunuh Vina Cirebon 2016 Lalu, Kuasa Hukum: Rekayasa Hukum

Bukan Geng Motor! Ini Rupanya Pekerjaan Para Pembunuh Vina Cirebon 2016 Lalu, Kuasa Hukum: Rekayasa Hukum

Viralnya Film Vina: Sebelum 7 Hari membuat kasus pembunuhan dan pemerkosaan yang dialami gadis 16 tahun bernama Vina Cirebon pada 2016 kembali diperbincangkan.
Media Vietnam Heboh! Singgung Timnas Indonesia yang Tolak Hadapi Malaysia dan Pilih Lawan yang Tak Terkenal di FIFA Matchday

Media Vietnam Heboh! Singgung Timnas Indonesia yang Tolak Hadapi Malaysia dan Pilih Lawan yang Tak Terkenal di FIFA Matchday

Media Vietnam singgung keputusan Timnas Indonesia yang menolak bertanding menghadapi Malaysia dan lebih memilih lawan yang tidak terkenal di laga uji coba.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Petang Pilihan
17:00 - 18:30
Kabar Petang
18:30 - 20:00
Apa Kabar Indonesia Malam
20:00 - 21:00
Perempuan Bicara
21:00 - 22:00
Kabar Utama
22:00 - 22:30
Telusur
Selengkapnya