Virus cacar monyet diketahui telah memasuki wilayah Amerika Serikat dan Eropa. Melansir dari Al Jazeera Portugal diketahui telah menginformasikan bahwa pada Rabu (18/5), mereka mengidentifikasi 5 kasus cacar monyet.
Sedangkan Spanyol diketahui sedang menguji 23 potensial kasus, dan Massachusetts Amerika Serikat baru-baru ini mengumumkan telah menemukan kasus pada seorang pria yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Kanada.
Sejak saat itu, sebagian besar kasus telah dilaporkan terjadi di pedesaan, daerah hutan hujan di Cekungan Kongo, khususnya di Republik Demokratik Kongo. Lalu laporan kasusnya menjadi semakin banyak dari seluruh Afrika Tengah dan Barat.
Sejak tahun 1970, virus cacar monyet dilaporkan menjangkiti manusia di 11 negara Afrika, yakni Benin, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Pantai Gading, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, Sierra, Leone, dan Sudan Selatan.
Pada tahun 1996 sampai 1997, dilaporkan di Republik Demokratik Kongo bahwa rasio kematian dari virus ini lebih rendah tetapi tingkat penyebarannya lebih tinggi dari biasanya.
Sejak 2017, Nigeria telah mengalami wabah besar dengan lebih dari 500 dugaan kasus serta lebih dari 200 kasus terkonfirmasi.
Cacar monyet adalah penyakit yang sangat penting bagi kesehatan masyarakat global karena tidak hanya menyerang negara-negara di Afrika Barat dan Tengah, tetapi juga di seluruh dunia.
Pada 2003, wabah cacar monyet yang pertama kali dilaporkan terjadi di luar Afrika adalah ada di Amerika Serikat, dan saat itu dikaitkan dengan kontak dengan anjing peliharaan yang terinfeksi.
Hingga pada Mei 2022, beberapa kasus cacar monyet diidentifikasi di beberapa negara non-endemik. Studi terhadap kasus ini terus dilakukan untuk lebih memahami epidemiologi, sumber infeksi, dan pola penularan. (bel)
Load more