tvOnenews.com - Stroke, merupakan kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan. Penyakit ini sangat berbahaya bagi manusia.
Tak hanya itu saja, di kawasan Asia tenggara terdapat 4,4 juta orang alami penyakit stroke. Kemudian, pada tahun 2020 diperkirakan hampir 7,6 juta orang akan meninggal dunai dikarenakan penyakit stroke.
Nah, lantas bagaimana cara untuk menghindari penyakit stroke ini?
Dari acara Hidup Sehat tvOne, dr. Zikcy Yombana, Sp.S menuturkan, penyakit stroke ini munculnya mendadak pada manusia, maka dari itu sebagai manusia harus menjaga pola hidupnya agar menjadikan pola hidupnya sehat.
"Jadi gejala orang yang kena stroke itu ada beberapa ya, seperti wajahnya atau mulutnya miring, lalu gerakkannya menjadi asimetris dan bicaranya ini bisa jadi cadel. Selain itu kebas pada sisi tubuh dan ini adalah salah satu tanda gejala stroke," kata dr. Zikcy Yombana, Sp.S seperti yang dilansir dari tvOne, Rabu (21/12/2022).
Selain itu, ia sebutkan bisa menjadi rabun di sebelah matanya dan itu sangat terindikasi gejala stroke. Lalu, dia katakan, alami sakit kepala hebat dan sakit ini juga merupakan gejala stroke kuat.
"Jadi stroke itu ada dua sebab ya, yaitu pecahnya pembuluh darah dan yang kedua, tersumbatnya pembuluh dara. Nah yang menyebabkan pecah pembuluh darah ada banyak," katanya.
Memang seperti diketahui, ia sebutkan sakit stroke ini ada dua faktor risiko. Yakni faktor risiko yang bisa dimodifikasi dan dengan faktor resiko yang tidak bisa dimodifikasi.
"Nah kalau stroke yang bisa dimodifikasi itu, biasanya itu hipertensi, kolesterol, diabetes, terus kemudian kebiasan merokok, alkohol, gangguan jantung. Nah hal ini bisa dimodifikasi, artinya bisa diperbaiki," jelasnya.
Akan tetapi, ia katakan ada penyakit stroke yang tidak bisa dimodifikasi. Seperti gender, usia, riwayat keluarga dan riwayat pernah sakit stroke sebelumnya.
Selanjutnya, penyakit stroke ini bisa dihindari, dan ada banyak caranya untuk menghindari penyakit stroke ini.
"Caranya Anda harus bisa menjaga lingkar perut, nah ini ya kita harus menghindari obesitas, karena obesitas bisa menyababkan sindrom metabolik yang akan meningkatkan faktor resiko stroke," jelasnya.
Selain itu juga, jangan sering makan yang mengandung kalori yang tinggi dan yang mengandung lemak tinggi. Bahkan yang paling penting adalah hindari paparan dari tembakau atau merokok.
"Yang terpenting adalah bergerak atau berolahraga, agar aliran darah baik dan terhindar dari stroke," jelasnya.
- Cara Mengobati Stroke
Dilansir dari kanal kesehatan, pengobatan khusus yang diberikan pada pengidap stroke bergantung pada jenis stroke yang dialaminya, apakah mengarah pada stroke iskemik atau stroke hemoragik.
- Pengobatan Stroke Iskemik
Penanganan awal akan berfokus untuk menjaga jalan napas, mengontrol tekanan darah, dan mengembalikan aliran darah.
- Pengobatan Stroke Hemoragik
Sementara pada kasus stroke hemoragik, pengobatan awal bertujuan untuk mengurangi tekanan pada otak dan mengontrol perdarahan. Ada beberapa bentuk pengobatan yang dilakukan, antara lain konsumsi obat-obatan dan operasi.
- Pengobatan TIA
Pengobatan TIA bertujuan untuk menurunkan faktor risiko yang dapat memicu timbulnya stroke, sehingga penyakit jantung dapat dicegah. Dalam beberapa kasus, prosedur operasi endarterektomi karotis diperlukan jika terdapat penumpukan lemak pada arteri karotis. (aag)
Load more