Banyumas, Jateng - Ada lokasi air terjun yang menantang untuk para penyusur hutan atau jungle-tracker. Sebelum bisa menikmati panorama air terjun dengan kabut abadi, kita harus menyusur hutan lindung dengan segala tantangannya, seperti menyibak perdu dan menyusur sungai
"Memang belum ada jalan ke sana. Hanya jejak setapak hutan. Kalau mau ke sana, wajib didampingi warga sini," ujar Kepala Desa Glumpang, Warsiti kepada tvonenews.com.
Sensasi perjalanan ke lokasi, sangat cocok untuk Anda penghobi jungle-tracking. Setelah melalui jalan desa, track akan terus menyempit menjadi jalan setapak berbatu. Lalu kita juga harus menyusur pematang sawah yang berbentuk terasering.
Lepas areal persawahan, akan mulai masuk hutan. Ini sesuai warning bu kades, diperlukan guide lokal warga desa untuk bisa memandu menembus hutan.
Sensasi berikutnya adalah, para tracker harus menyeberang dan menyusur sungai alami. Tak kurang dari tujuh kali, harus menyeberang sungai dengan batuan khas pegunungan. Air sungai yang sejuk dijamin lelah perjalanan menjadi tidak terasa.
Para tracker juga akan dimanja dengan pemandangan khas hutan tropis yang menawan.
"Pohon besar hingga vegetasi khas hutan tropis ada si sini. Kita wajib mengenakan pakaian yang melindungi tubuh, karena ada beberapa tanaman yang beracun memicu alergi kulit," ujar Adi Sutrisno, salah seorang guide.
Setelah menempuh perjalanan tujuh kilometer, gemuruh suara air terjun mulai terdengar. Dari jauh, kabut dari air yang jatuh terlihat seperti uap yang mengepul. Air terjun atau curug Kedung Lesung memang selalu diselimuti kabut abadi. Karena kabut ini udara di ceruk air terjun menjadi sangat sejuk.
Air terjun dengan ketinggian sekitar 50 meter ini mengalir sepanjang tahun, meski musim kemarau. Jika kita berangkat pagi buta, dan cuaca cerah, bisa menikmati pemandangan lebih baik, karena matahari pukul 10 hingga 12 pagi sedikit bisa menembus lokasi air terjun. Moment ini bisa dimanfatkan untuk berfoto di lokasi.
"Bagus foto di sini kalau pas terik. Cahanya masuk semua ke lembah curug," ujar Puji, salah satu rombongan di lokasi.
Potensi panorama ini, akan dimanfaatkan menjadi obyek wisata oleh Pemerintah Desa Glempang. Hanya, pihak pemerintah desa terkendala pembangunan akses jalan ke lokasi.
Harapannya bisa menjadi tujuan wisata agar ekonomi warga terangkat," ujar Warsiti.
Sejauh ini, pengunjung yang datang adalah para penghobi lintas alam dan hiking. Tetapi, panorama perjalanan dan keindahan air terjun ini, sayang kalau tidak anda nikmati langsung. Anda berani menyusurnya? (Sonik Jatmiko)
Load more