Banyumas, Jawa Tengah - Buah tangan menjadi salah satu bukti perjalanan ke suatu tempat, karena selalu khas. Jika mudik ke Kabupaten Banyumas, ada lima jajanan khas yang patut dibawa sebagai buah tangan.
Ini lima jajanan khas Banyumas cocok untuk pemudik:
Ini makanan khas yang terbuat dari bahan dasar tempe bungkus daun. Bentuk tempe lembaran. Umumnya berukuran telapak tangan dewasa.
Disebut mendoan karena digoreng dengan tepung, tidak sampai kering. Tempe masih lembek atau mendo dalam Bahasa Jawa Banyumasan. Justru ini menambah citarasa saat digigit dengan cabai rawit.
Kekinian, mendoan bisa dibeli untuk dibawa ke tempat tujuan hingga tiga hari ke depan. Lengkap dengan tepung berbumbu. Sehingga mendoan bisa langsung digoreng di tempat tujuan.
Sentra oleh-oleh mendoan ada di bilangan Sawangan, Kota Purwokerto. Ada sejumlah gerai menjual mendoan siap santap dan siap kirim.
Getuk goreng camilan khas dari Sokaraja. Kecamatan di timur Kota Purwokerto ini, ada ratusan penjaja getuk goreng di sepanjang jalan raya, dan bahkan masuk kampung.
Terbuat dari singkong, cita rasanya legit, manis gula kelapa. Meski sekarang ada varian aneka rasa buah, coklat dan keju.
Konon, getuk goreng berawal dari ketaksengajaan saat getuk kukus yang dijual sehari sebelumnya tidak laku. Agar tidak ada rasa basi, getuk digoreng. Justru disukai oleh pembeli.
Dari namanya, ini bukan jenis pakaian hangat. Tetapi akronim dari jenang ketan, jaket. Jenang adalah bahasa lokal Banyumas untuk menyebut dodol.
Sesuai namanya, terbuat dari beras ketan dicampur gula merah. Lalu dimasak di atas wajan raksasa. Ada yang polos, ada yang bertabur wijen.
Sentra jenang jaket ada di Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto Timur. Ada sejumlah gerai jenang jaket yang langsung dibuat di dapurnya.
Ini versi kering dan tipis dari mendoan. Tentu saja bahan dasarnya sama, tempe.
Proses penggorengan dilakukan dua kali. Sehingga kriuk dan berwarna keemasan.
Keripik lebih awet dibuat oleh-oleh. Daya simpannya bisa berbulan-bulan. Tetap kriuk dan gurih, bisa menjadi semacam kerupuk saat makan.
Sentra keripik ada di Jalan Pramuka, Kota Purwokerto. Sebagian besar produsen kripik sudah ada sejak 30 tahunan. Kota Purwokerto kerap disebut kota keripik.
Ini juga akronim dari kata mini nopia. Ya, sebenarnya adalah nopia yang berukuran lebih kecil. Jika biasanya nopia seukuran telur bebek, dan harus dinikmati dengan empat sampai lima gigit. Mino hanya sekali gigit.
Nopia adalah sejenis bakpia kering, berbahan tepung beras. Di dalamnya ada isian gula merah. Cara memasak dengan panggang tradisional membuat cita rasa gurih manis.
Ada banyak varian rasa mino. Mulai dari original gula merah, coklat, hingga bawang goreng.
Sentra mino ada di Desa Pekunden, Kecamatan Banyumas. Sekitar 30 kilometer ke arah tenggara Kota Purwokerto. (sjo/ito)
Load more