tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat membagikan sebuah kisah nyata ketika dirinya menyaksikan bagaimana meninggalnya seorang mantan pramugari.
Ada banyak kisah menarik dari profesi pramugari di luar sana.
Tapi kisah kali ini membuat air mata berjatuhan sekaligu mengingatkan tentang kematian yang bisa datang kapan saja.
Sebuah pengingat bahwa umur manusia hanya Allah yang mengetahui, maka sebaiknya setiap waktu diisi dengan kebaikan.
Seperti dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Ustaz Adi Hidayat, berikut kisah kematian mantan pramugari.
Ustaz Adi Hidayat berbagi pengalaman ketika suatu hari berkesempatan mengisi sebuah kajian di Bekasi.
"Saya pertama datang ke Bekasi kemudian mengajar, ada majelis ta'lim namanya Salsabila, suatu kali di majelis ta'lim ini bergabunglah seorang perempuan," kisah Ustaz Adi Hidayat.
Menurut penuturan Ustaz Adi Hidayat, perempuan ini merupakan seorang mantan pramugari yang pada saat itu dalam proses untuk hijrah sehingga datang mengikuti kajian Islam.
Namun, mantan pramugari tersebut hanya terlihat satu kali datang ke kajian Ustaz Adi Hidayat.
Sementara di keesokan harinya mantan pramugari itu sudah tak terlihat lagi kehadirannya.
"Lalu di bulan berikutnya, teman-teman di bagian belakang menangis," kata Ustaz Adi Hidayat.
Jemaah tersebut mendapat kabar bahwa mantan pramugari yang baru bergabung kajian beberapa waktu lalu kini sedang dalam kondisi kritis menghadapi penyakit kanker yang ia derita.
Ustaz Adi Hidayat kemudian mengajak jemaah untuk mendoakan kesembuhan untuk pramugari tersebut.
Kemudian kajian kembali berlangsung hingga tiba-tiba terdengar tangisan lagi.
Ustaz Adi Hidayat bertanya lagi ada apa gerangan sampai jemaah menangis kembali.
Setelah dicari tahu, ternyata tangisan tersebut pecah karena mendapat kabar bahwa mantan pramugari yang waktu itu ikut kajian kini telah meninggal dunia.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, saat itu adalah malam Jumat, sebuah waktu yang istimewa bagi meninggalnya seseorang.
"Dan malamnya malam Jumat, MasyaAllah," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat lalu datang takziah ke rumah mantan pramugari tersebut.
Di situlah Ustaz Adi Hidayat tak dapat menyembunyikan apa yang ia rasakan.
"Kami datang ke rumahnya untuk bertakziah, antum tahu apa yang terjadi, baru ikut ta'lim sekali lalu diberi sakit oleh Allah, saking sayangnya Allah kepada perempuan ini," kata Ustaz Adi Hidayat.
"Di penghujung masa hidupnya dia mau berubah, kemudian dia mau ikut ta'lim, dia kenakan hijabnya dengan baik, dikasih sakit oleh Allah,"
Ustaz Adi Hidayat menyatakan bahwa sakit yang Allah berikan kepada mantan pramugari tersebut merupakan sebuah anugerah yang indah menjelang kematian.
"Sakit itu hanya pengantar saja pada kematian, dirawat di rumah sakit diisolasi dari manusia, bukankah saat sakit banyak beristighfar kepada Allah," ujar Ustaz Adi Hidayat.
"Dia beristighfar, bertobat kepada Allah," lanjutnya.
Ketika orang-orang mengira sakit yang tak dapat disembuhkan merupakan sebuah musibah, tapi sebenarnya itu sebuah kenikmatan.
"Kalau dalam bahasa manusia enggak sembuh, bukan, dalam bahasa yang lain diisolasi supaya tidak tercampur lagi dengan manusia pada umumnya," kata Ustaz Adi Hidayat.
"Karena dosanya sudah terampuni, ditutup oleh Allah supaya lisannya tidak berkata maksiat lagi, supaya matanya tidak melihat yang haram lagi," lanjutnya.
Maka mantan pramugari tersebut telah Allah jaga hingga wafatnya sehingga meninggal dalam keadaan mulia.
"Dijaga di situ sampai wafat, kembali kepada Allah dalam keadaan husnul khatimah, MasyaAllah," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
"Maka malamnya siapa yang datang, orang-orang shaleh, saya jadi saksi saat itu, Demi Allah, yang datang teman-teman ta'limnya," lanjutnya.
Bahkan tak ada teman-teman pramugarinya yang datang malam itu.
"Teman-teman seprofesinya belasan tahun dia berkarir itu enggak ada datang, mungkin satu dua orang karangan bunganya," kata Ustaz Adi Hidayat.
Diganti oleh Allah dengan teman-teman yang shaleh sehingga menandakan bahwa ini adalah kematian seorang yang istimewa.
"Yang datang teman-teman perempuannya yang shaleh, malam Jumat, kemudian dikuburkan dalam keadaan baik, yang datang orang-orang baik, anaknya jadi baik," ujar Ustaz Adi Hidayat.
Melihat kematian mantan pramugari tersebut, Ustaz Adi Hidayat jujur mengaku iri.
"Saya iri dengan perempuan ini, iri saya, saya masih hidup sampai sekarang, masih terbuka kesempatan berbuat maksiat," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
"Perempuan ini mungkin dipandang sebelah mata oleh orang lain tapi hidupnya dekat dibandingkan dengan Allah, kita tidak tahu siapa yang mati dalam keadaan husnul khatimah atau suul khatimah," lanjutnya.
(far)
Dapatkan berita menarik lainnya dari tvOnenews.com di Google News, Klik di Sini
Load more