tvOnenews.com - Beberapa waktu lalu, kisah taubat seorang pilot Garuda Indonesia sempat jadi perbincangan. Captain Rizka Triansyah Leihitu diketahui telah 15 tahun menjadi pilot.
Rizka mengungkap alasannya memilih keluar dari maskapai ternama tersebut. Dalam sebuah kesempatan, ia mengungkap bahwa menjadi pilot begitu membuatnya dilema.
Ketika masih bekerja sebagai pilot, Captain Rizka mengaku merasa dilema harus bekerja secara profesional. Disisi lain harus menjalankan syariat Islam sebagai pegangan hidupnya di dunia.
Saat disinggung soal syariat Islam yang dimaksud, ia mengaku masalahnya bukan pada jam salat. Rizka mengaku masih bisa menjalani salat 5 waktu selama menjadi pilot.
"Engga (tinggalin sholat) dong, gua salat kalo lagi terbang diatas. Gua serahin tugas gua ke pilot satunya lagi, gua salat. Gua salat di kokpit. Di kokpit gua lega," kata Captain Rizka dikutip Rabu (27/3/2024).
Rizka Triansyah Leihitu mengaku tidak nyaman dengan kebiasaan bersalaman dengan pramugari atau lawan jenis yang kerap dilakukan saat berpapasan.
"Ada culture di Indonesia kita harus salaman. Lu ngasih tangan aja gini akhirnya begitu gua, itu butuh proses. Awalnya nggak enak sampai akhirnya gue belajar lagi gue bilang 'Sorry gua udah punya wudhu', soalnya mereka udah nggak bisa berani sentuh," kata Captain Rizka menjelaskan.
Tantangan yang kedua adalah harus menatap setiap kru pesawatnya untuk memastikan keamanan penerbangan.
"Kita harus tegur sapa ya. Terus terang gua masih belum bisa yang begini (menunduk). Tapi itu juga bukan tanpa alasan, gua harus profiling kru gua," ujar Rizka.
"Nggak mungkin dong gua terlalu saklek, terus akhirnya jadi mudarat buat semua orang," sambungnya.
Di sisi lain, Captain Rizka menganggap bahwa pilot sebagai profesi yang membawa keberkahan dan sangat mulia.
Sebab, bisa dikatakan dengan mengantarkan orang safar, apalagi tujuannya adalah menuju Tanah Suci, maka ia turut mendapat pahala perjalanan.
"Jadi pilot itu berkah loh. Lu nganter orang safar, lu sendiri jadi ikut safar. Apalagi kalo lu nganternya ke Tanah Suci. MasyaAllah," jelasnya.
Kemudian, Rizka Triansyah mengaku memilih resign menjadi pilot karena ingin mengejar cita-cita untuk bisa memperdalam ilmu agama Islam, belajar bahasa Arab, dan tinggal di Jazirah Arab.
Dengan berbekal pengalaman serta kemampuannya sebagai pilot pesawat, Rizka mengaku sudah melamar di berbagai maskapai negara-negara jazirah Arab.
“Gua pikir mana jalan yang paling mudah buat gua ke sana, dengan skill yang gua miliki gua apply pilot di negara-negara jazirah Arab,” ujarnya.
Meski begitu, Rizka mengaku sama sekali tidak ingin melupakan Indonesia sebagai tanah airnya, sehingga ia akan tetap berkontribusi untuk Tanah Air sebagai penyumbang devisa negara.
“Gua pekerja, gua akan jadi TKI di sana, pejuang devisa buat Indonesia, jadi gua tetap kontribusi buat negara ini,” tutup Rizka Triansyah Leihitu. (adk)
Load more