Saat pendaftaran Seleksi Calon TNI 2020 dibuka, Andika mengarahkan Anam untuk mengikuti tes. Tak berpikir panjang Anam nampak bersemamgat dalam mempersiapkan keperluan seleksi, mulai dari keperluan administrasi hingga persiapan fisik.
Selama mempersiapkan diri mengikuti seleksi TNI AD, Anam dibantu oleh Sandi, sesama kuli bangunan. Sandi merupakan penyandang disabilitas yang juga memiliki semangat tinggi dalam bekerja.
“Saya bersahabat dengan Anam dari dulu, dekat kayak saudara, istilahnya saling mengisi. Dia cerita ingin jadi tentara, terus dia bingung sama keluarganya,” kata Sandi.
“Anam pengen latihan lari pagi, saya bangunin, jam 03.00 pagi. Kata Anam dia pengen lari bareng Sandi, tapi Sandi-nya nggak bisa lari. Sandi bisa kasih dukungan dan semangat aja,” ungkapnya.
Anam menjalani latihan fisik dengan serius, hingga mengikuti serangkaian seleksi yang begitu ketat.
“Saya juga persiapan olahraga, jam 07.00-08.00 malam, lalu tidur, lalu lanjut jam 03.00-04.00 pagi, saya sempatkan waktu aja olahraga satu jam. Soalnya kalau saya olahraga pagi sama rombongan TNI di sini saya malu, saya kuli bangunan, saya sadar diri,” pungkas Anam.
Perjuangan Haidir Anam nampak membuahkan hasil. Ia dinyatakan lulus menjadi prajurit TNI AD melalui Seleksi Calon Tamtama pada 2020. Hal itu memberikan kebahagian tersendiri bagi Anam, keluarganya, sahabatnya Sandi dan orang-orang di sekitarnya.
Load more