Harapannya sederhana, ia hanya ingin merubah nasibnya sehingga bisa mengangkat derajat kedua orangtuanya. Lantaran berasal dari keluarga kurang mampu, ia kerap mendapat hinaan dari orang-orang sekitar.
Terlebih, orang-orang menganggap sebelah mata ketika Fajar mendaftar dan mengikuti seleksi penerimaan calon prajurit TNI. Mayoritas menganggap bahwa mendaftarkan diri menjadi anggota TNI harus memiliki uang yang banyak.
Namun, Fajar menganggap hal itu sebagai angin lalu dan tidak membuatnya berkecil hari. Ia menganggap semua hinaan itu sebagai cambuk semangat untuk terus berjuang menggapai cita-cita.
Kini Fajar Aditiansyah telah menjadi salah satu bagian keluarga besar TNI Angkatan Darat dengan menyandang pangkat prajurit dua yang tergabung dalam Artileri Pertahanan Udara. Ia membayar hinaan dan cemoohan dari orang-orang disekitarnya dengan keberhasilan.
Mengetahui dirinya lulus dalam seleksi penerimaan calon prajurit TNI, Fajar sangat bersyukur dan tidak menyangka bahwa dirinya yang hanya seorang cleaning service bisa mewujudkan mimpinya menjadi anggota TNI.
“Alhamdulillah saya bisa lulus dari Pusdik Arhanud ini, saya sangat bangga karena ini cita-cita saya untuk membanggakan kedua orang tua. Saya tidak punya apa-apa, sekarang alhamdulillah bisa menjadi kebanggaan kedua orang tua,” ungkap Fajar.
Orang tua Fajar mengakui bahwa anaknya kerap dibully karena berasal dari keluarga tidak mampu, namun kini Fajar membuktikan dirinya mampu menaikan derajat orang tua.
Load more