tvOnenews.com - Beberapa waktu lalu nama Gus Samsudin menjadi sorotan usai ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan imbas video pengajian yang membolehkan tukar pasangan antar jamaah. Ia ditetapkan atas kasus penistaan agama oleh Ditreskrimsus Polda Jatim.
Dalam video yang viral juga diungkapkan, hukum menukar pasangan suami istri diperbolehkan asalkan orang tersebut suka sama suka. Hal ini tentu bertentangan dengan syariat agama Islam yang melarang umatnya mendekati zina.
Samsudin dikenal sebagai orang yang memiliki kesaktian dan bisa menyembuhkan berbagai penyakit termasuk kiriman gaib. Namun hal ini nampak dibantah oleh mantan santrinya sendiri di podcast dr. Richard Lee. Mantan santri Gus Samsudin tersebut bernama Ian.
Awalnya Ian merupakan salah satu pasien, namun kemudian ia ikut tinggal beberapa bulan di padepokan Samsudin.
"Awalnya (saya) pasien, masalah nasab. Keluhannya sering marah, kalau emosi tidak terkontrol," ungkap Ian, dikutip dari YouTube dr. Richard Lee.
“Berhubung sama yang namanya *sensor* itu disuruh penanganan khusus. Sementara saat itu saya di bawah sekali (keadaan ekonomi), saya hanya modal nyawa datang ke Blitar, gak ada duit,” sambungnya.
Ia menyebut padepokan Samsudin memiliki banyak tamu dan pasien yang mengetahuinya dari YouTube. Beberapa dari mereka ada yang ditangani secara khusus dengan tarif yang lebih mahal.
"Yang ditangani secara khusus, lebih mahal. Dimasukkan ke dalam ruangan, kemudian ada trik-trik yang dimainkan," jelas Ian.
"Itu waktu saya ditarik (tarif pengobatan) sekitar Rp6 juta," sambungnya.
Ian menerangkan bahwa setiap penanganan khusus, santri yang ikut membantu akan mendapat bonus Rp100 ribu, selain itu ia juga mengatakan bahwa ada sekitar 38 santri yang ikut dengan Samsudin.
Disisi lain, Ian juga menyebut Samsudin tidak pernah mengajari para santrinya belajar mengaji atau belajar Al-Quran.
“Tidak pernah sama sekali. Cuma dia itu pas ada masalah baru ngasih tahu santri ‘jangan gini-gini, kalau gak mau nurut mending keluar aja’,” ujar Ian menirukan ucapan Gus Samsudin.
Ia juga mengungkap kegiatan para santri di sana. Di antaranya mandi malam, wiridan, dan lain -lain. Namun mengejutkannya, para santri yang tidak jelas asal usulnya itu kerap dipanggil dengan sebutan Ustaz.
"Yang namanya dipanggil Ustaz itu kan harusnya bisa ngaji dong, di sini nggak. Kayak sok-sokan dipanggil Ustaz, ternyata ngajinya masih sampai alif, ba, ta. Semua santri itu dipanggil sama pasien-pasiennya Ustaz," terangnya.
Ian sendiri mengaku ogah jika dipanggil dengan sebutan Ustaz. "Saya nggak mau dipanggil Ustaz, malu, background saya bajingan, ngapain dipanggil Ustaz," imbuhnya.
"Bangga mereka dipanggil Ustaz, padahal ngajinya masih alif, ba, ta. Demi Allah saya ucapkan ini, karena apa Udin kan juga sering demi Allah bilangnya, tapi dasarnya tukang pelintir," pungkas Ian. (adk)
Load more