LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Ilustrasi petasan
Sumber :
  • tim tvOne

Menjadi Tradisi, Inilah Sejarah Menyalakan Petasan di Indonesia

Meski sudah menjadi tradisi, namun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap melarang warga  menyalakan petasan saat malam takbiran hingga Hari Raya Idul Fitri karena dinilai mengganggu ketertiban umum.

Kamis, 28 April 2022 - 15:46 WIB

Jakarta - Perayaan Lebaran Lebaran dan Tahun Baru takkan lengkap jika tanpa petasan. Anak-anak sudah tidak sabar menggunakan uang saku dari orang tuanya untuk membeli petasan.

Meski sudah menjadi tradisi, namun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap melarang warga  menyalakan petasan saat malam takbiran hingga Hari Raya Idul Fitri karena dinilai mengganggu ketertiban umum.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta Arifin meminta masyarakat untuk tidak menyalakan petasan karena bisa membahayakan keselamatan.

Bagaimana sebenarnya sejarah petasan di Indonesia?

Baca Juga :

Petasan adalah peledak berupa bubuk yang sudah dikemas ke dalam beberapa lapis kertas, biasanya bersumbu, digunakan untuk merayakan berbagai peristiwa, seperti Lebaran, tahun baru, perkawinan. Benda ini berdaya ledak rendah atau low explosive. 

Pertama Kali Ditemukan di China
Sejarah petasan pertama kali ditemukan pada tahun 200 SM di Dinasti Han, Tiongkok, China. 

China mulai mengenal bazhou, peledak yang berasal dari bambu. Menurut cerita yang berkembang di masyarakat China, bazhou tidak sengaja ditemukan oleh juru masak. Saat itu ia memasak menggunakan bambu dengan campuran berbagai bahan termasuk batu bara, sulfur, dan potasium nitrat. 

Ketika dibakar di tungku, tiba-tiba terjadi ledakan hebat.

Kemudian petasan berkembang dengan penemuan bubuk mesiu pada era Dinasti Sung (960-1279) oleh seorang pendeta bernama Li Tian yang tinggal dekat provinsi Hunan. 

Pada saat itu pula didirikan pabrik petasan yang menjadi dasar pembuatan kembang api, yang akan memancarkan warni-warni dan pijar-pijar api diangkasa.

Petasan di Indonesia
Petasan masuk ke Indonesia, awalnya dibawa oleh para pedagang Cina yang berniaga sejak zaman kerajaan-kerajaan dulu kala.


 
Bahaya petasan membuat penguasa VOC pada 1650 mengeluarkan larangan membakar petasan terutama pada saat cuaca kemarau pada bulan Desember, Januari, dan Februari. 

Petasan dianggap memicu kebakaran di kebun-kebun milik tuan tanah dan pemerintah, juga rumah penduduk yang umumnya masih terbuat dari bambu dan atap rumbia. 

Alasan lain dilarangnya membakar petasan yaitu karena faktor keamanan, penguasa VOC sulit membedakan bunyi ledakan petasan dengan letusan api.

Pada 1912, di Surabaya ada larangan penggunaan petasan. Masyarakat dari Tionghoa yang sedang merayakan Imlek tidak setuju, karena menurut kepercayaan mereka petasan dan kembang api merupakan simbol untuk mengusir roh jahat sekaligus dapat membawa berkat an kebahagiaan pada tahun yang akan datang. 

Pelarangan tetap berlanjut hingga memicu konflik sosial politik. Hal tersebut disampaikan Marieke Bloembergen lewat buku Polisi zaman Hindia Belanda: dari kepedulian dan ketakutan (2011).

Larangan serupa juga pernah diberlakukan pemerintah Hindia Belanda dan pemerintah Indonesia setelah merdeka. 

Tapi kebiasaan membakar petasan tetap saja sulit dihilangkan, terlebih pada saat perayaan Tahun Baru, Imlek, dan Lebaran, juga dalam tradisi masyarakat. Dalam pesta-pesta hajat seperti perkawinan, khitanan, dan maulid, misalnya, petasan untuk meramaikan suasana.

Sejarawan Alwi Shabab menduga tradisi membakar petasan itu berasal dari tradisi orang China yang bermukim atau tinggal di Jakarta. 

Orang-orang China tempo dulu biasanya menggunakan petasan sebagai alat komunikasi untuk mengabarkan adanya pesta atau suatu acara besar. Rentetan bunyi petasan dalam sebuah pesta hajat dapat dijadikan simbol status sosial seorang masyarakat, dan juga menjadi penanda rasa syukur.

Begitulah awalnya, bagaimana petasan dan kembang api tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat kita. Menurut Alwi Shahab, seorang pengamat sejarah Betawi, dekatnya tradisi Tionghoa dengan kehidupan sehari-hari pribumi berhasil membuat petasan cepat diadaptasi. (mg4/ito)

Baca Juga :
Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Tak Hanya Preman, Mantan Orang Nomor 1 di Jakarta ini Juga Pernah Duel dengan Hercules, Berikut 5 Sosok Lawannya

Tak Hanya Preman, Mantan Orang Nomor 1 di Jakarta ini Juga Pernah Duel dengan Hercules, Berikut 5 Sosok Lawannya

Mantan preman legendaris, Hercules kerap menjadi pembicaraan publik. Pria bernama Rosario de Marshall ini ditakuti oleh banyak orang. Berikut 5 sosok lawannya
Buat Merinding! Isi Percakapan Pembunuhan Wanita dalam Koper: Aku Takut...

Buat Merinding! Isi Percakapan Pembunuhan Wanita dalam Koper: Aku Takut...

Belakangan ini publik dibuat merinding mendengar isi percakapan korban wanita yang dibunuh dalam koper dengan tersangka. Mirisnya, dipercakapan itu membahas
Banyak Taman di Jakarta Dijadikan Tempat Mesum, Legislator Desak Heru Budi Turun Tangan

Banyak Taman di Jakarta Dijadikan Tempat Mesum, Legislator Desak Heru Budi Turun Tangan

Ruang Terbuka Hijau (RTH) kerap dijadikan tempat prostitusi. Seperti di Hutan Kota UKI jadi sarang kaum LGBT dan Tubagus Angke banyak warung remang-remang.
Catat Waktunya! Seleksi CPNS di Sekolah Kedinasan dan CASN Mulai di Bulan-bulan Ini

Catat Waktunya! Seleksi CPNS di Sekolah Kedinasan dan CASN Mulai di Bulan-bulan Ini

Pemerintah akan mulai membuka tahapan seleksi CPNS di sekolah kedinasan dan CASN di seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah pada bulan-bulan ini.
Megatron Is Back! Bukan Cuma Berkat Penampilan Gemilang Musim Lalu, Ternyata Kontrak Megawati Hangestri Diperpanjang Karena...

Megatron Is Back! Bukan Cuma Berkat Penampilan Gemilang Musim Lalu, Ternyata Kontrak Megawati Hangestri Diperpanjang Karena...

Bintang Voli Indonesia, Megawati Hangestri akhirnya secara resmi akan kembali bermain di Liga Voli Korea dengan Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks musim depan.
Pelatih Irak Soroti Permainan Marselino Ferdinan cs Usai Hadapi Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, Akui Kalau Garuda Muda Itu..

Pelatih Irak Soroti Permainan Marselino Ferdinan cs Usai Hadapi Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, Akui Kalau Garuda Muda Itu..

Pelatih Irak U-23 Radhi Shenaishil turut memuji penampilan Timnas Indonesia yang mampu menyulitkannya pada babak perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024.
Trending
Timnas Indonesia U-23 kalah, Shin Tae-yong Terima Kabar Pahit Jelang Laga Playoff Olimpiade Paris Kontra Guinea

Timnas Indonesia U-23 kalah, Shin Tae-yong Terima Kabar Pahit Jelang Laga Playoff Olimpiade Paris Kontra Guinea

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, menerima kabar pahit jelang pertandingan playoff Olimpiade Paris 2024 melawan Guinea.
Media Asing Ini Tiba-tiba Bilang Timnas Indonesia U23 Kacaukan Piala Asia U23 2024 dan Harus Dihukum gara-gara...

Media Asing Ini Tiba-tiba Bilang Timnas Indonesia U23 Kacaukan Piala Asia U23 2024 dan Harus Dihukum gara-gara...

Tiba-tiba saja media asing asal Vietnam memberikan komentar tajam tentang Timnas Indonesia U23 yang dianggap mengacaukan Piala Asia U23 2024 dan layak dihukum.
Erick Thohir Sudah Sindir Halus, Marselino Ferdinan Harusnya Sadar Timnas Indonesia U-23 Bukan Main 2 Orang Saja

Erick Thohir Sudah Sindir Halus, Marselino Ferdinan Harusnya Sadar Timnas Indonesia U-23 Bukan Main 2 Orang Saja

Timnas Indonesia U-23 menyelesaikan Piala Asia U-23 di urutan keempat setelah kalah dari Irak. 
Reaksi FIFA usai Timnas Indonesia U-23 Kalah dari Irak U-23, Nathan Tjoe-A-On Ikut Disinggung

Reaksi FIFA usai Timnas Indonesia U-23 Kalah dari Irak U-23, Nathan Tjoe-A-On Ikut Disinggung

FIFA ikut memberitakan kekalahan Timnas Indonesia U-23 dari Irak U-23 pada duel perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024.
Shin Tae-yong Ngamuk di Piala Asia U-23 2024, Netizen Korea Selatan Menilai Kalau Timnas Indonesia U-23…

Shin Tae-yong Ngamuk di Piala Asia U-23 2024, Netizen Korea Selatan Menilai Kalau Timnas Indonesia U-23…

suporter Korea Selatan melihat VAR laga Timnas Indonesia U-23 lawan Uzbekistan. Shin Tae-yong ngamuk jelang laga hadapi Irak menjadi berita Bola terpopuler
Timnas Indonesia U-23 Dapatkan Amunisi Baru Sebelum Hadapi Guinea dalam Duel Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 Dapatkan Amunisi Baru Sebelum Hadapi Guinea dalam Duel Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 bakal mendapatkan amunisi baru sebelum hadapi Guinea dalam duel playoff Olimpiade Paris 2024 yang akan digelar Kamis (9/5) mendatang.
Shin Tae-yong Bongkar Biang Kekalahan Timnas Indonesia vs Irak di Piala Asia U-23, Sinyal Butuh Banyak Pemain Keturunan?

Shin Tae-yong Bongkar Biang Kekalahan Timnas Indonesia vs Irak di Piala Asia U-23, Sinyal Butuh Banyak Pemain Keturunan?

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menilai perbedaan kedalaman skuad jadi faktor kunci kemenangan Irak di perebutan juara ketiga Piala Asia U-23 2024.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Petang Pilihan
17:00 - 18:30
Kabar Petang
18:30 - 20:00
Apa Kabar Indonesia Malam
20:00 - 21:00
Perempuan Bicara
21:00 - 22:00
Kabar Utama
22:00 - 22:30
Telusur
Selengkapnya