LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Tata Cara dan Waktu Membayar Utang Puasa Sebelum Ramadhan Menurut Para Ulama
Sumber :
  • pixabay.com

Tata Cara dan Waktu Membayar Utang Puasa Sebelum Ramadhan Sesuai Al-Quran dan Para Ulama

Aturan membayar utang puasa atau qadha  bagi Anda yang berhalangan atau meninggalkan puasa Ramadhan karena hal tertentu, sesuai ayat Al-Quran dan Para Ulama.

Rabu, 22 Februari 2023 - 17:00 WIB

tvonenews.com - Membayar utang puasa, adakalanya perlu memperhatikan waktu yang tepat bagi Anda yang berhalangan atau meninggalkan puasa Ramadhan

Meski ibadah puasa bersifat wajib, namun salah satu keistimewaan puasa Ramadhan yaitu dapat ditinggalkan bagi kaum muslimin dalam keadaan tertentu. 

Namun, orang tersebut harus membayar puasa yang ditinggalkannya di hari-hari lain setelah Ramadhan.

Membayar lunas utang puasa Ramadhan wajib dilakukan sesuai dengan jumlah puasa yang ditinggalkanya. Puasa ini juga sering disebut dengan istilah puasa qadha

Puasa qadha dapat dilakukan setelah bulan puasa atau Ramadhan. Waktu membayar utang puasa Ramadhan pun memiliki ketentuan tersendiri.

Baca Juga :

Tata Cara dan Waktu Membayar Utang Puasa Sebelum Ramadhan Sesuai Al-Quran dan Para Ulama Tarjih. Souce: pixabay.com

Namun, banyak orang yang menyepelekan waktu membayar utang puasa Ramadhan. Bahkan, utang puasa ini tidak sempat terbayarkan hingga datang bulan Ramadhan selanjutnya. 

Meski waktu membayar utang puasa lebih luas, beberapa pendapat ulama memiliki pandangan tersendiri. Maka dari itu penting untuk mengetahui waktu membayar utang puasa agar kewajiban tidak terlalaikan.

Ketentuan waktu membayar utang puasa ini juga tidak hanya meliputi batas waktu qadha, melainkan juga apakah qadha harus dilakukan secara berurutan atau tidak.

Berdasarkan Surat Al-Baqarah:184, Allah SWT kemudian menjelaskan tentang beberapa orang yang meninggalkan puasa karena alasan tertentu.

Sebagaimana dijelaskan juga oleh para ulama tarjih berdasarkan ayat Al-Quran orang yang boleh tidak berpuasa yaitu:

"Maka barangsiapa diantara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. 

Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin.” (Surat Al-Baqarah:184).

Dalam ayat tersebut, Allah menjelaskan ada 3 orang yang berpotensi memiliki hutang puasa yaitu orang yang sakit (marid), orang yang bepergian (musafir), dan orang yang tidak mampu atau berat menjalankan puasa.

1. Musafir dan Orang sakit
Aturan terhadap orang yang boleh tidak berpuasa salah satunya adalah musafir. Untuk alasan sakit dan bepergian, dan alasan ini memperbolehkan seseorang meniggalkan puasa. 

Namun dengan ketentuan membayar hutang puasa di luar bulan Ramadhan, sebagaimana maksud Surat Al-Baqarah:183, cara membayarnya yaitu dengan berpuasa di luar Ramadhan.

2. Haid atau Menstruasi
Termasuk juga golongan ini adalah perempuan yang menstruasi, sebagaimana hadist Aisyah riwayat Muslim No.789.

Imam al-Nawawi dalam mensyarahi hadist Muslim, membuat ulasan bahwa dalam kaitan dengan golongan ini ada 3 hal yang disepakati para ulama.

Yaitu bagi orang menstruasi tidak wajib shalat dan puasa, tidak wajib qada shalat, dan wajib qada puasa (al-Minhaj Syarh Muslim bin al-hajjaj, Juz. 02 h.46).

3. Orang tua renta
Sementara untuk orang yang tidak kuat atau berat menjalankan puasa, maka wajib membayar fidyah saja, tidak perlu mengganti puasa qadha. 

Sebagaimana Hadist Ibnu Abbas dalam al-Mustadrak Al-hakim No. 1607. Para ulama menjelaskan bahwa orang yang tidak kuat ini adalah orang yang tua renta (al-syaikh al-kabir).

Termasuk dalam golongan ini sebagaimana para ulama Majelis Tarjih menambahkan, yaitu Ibu Hamil dan menyusui. 

Selaras dengan hadist Ibnu Abbas dalam riwayat al-Bazar No.4996 yaitu dengan membayar fidyah berupa 1 mud makanan pokok (sejumlah 0,6 kg) untuk tiap sehari puasa yang ditinggalkan.

Para Ulama Tarjih juga berpendapat, pilihan cara membayar tetap ada, antara boleh meng-qadha puasa jika ada kesempatan, atau boleh juga mencukupkan pada fidyah yang telah dibayarkan.

Para ulama tarjih juga melihat keumuman ayat tersebut tidak ada batas akhir waktu kapan harus mengganti puasa qadha. 

Namun tentu saja, akan jauh lebih baik membayar puasa qadha sebelum Ramadhan berikutnya.

Aturan Qadha Puasa

Barangsiapa tidak berpuasa di bulan Ramadhan karena sakit atau bersafar atau menjadi musafir, maka ia wajib mengqadha’ sesuai jumlah hari yang ia tidak berpuasa. 

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ

“Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al-Baqarah: 185)

Beberapa aturan tentang qadha puasa

1. Qadha’ Ramadhan sebaiknya dilakukan dengan segera dan tanpa ditunda-tunda berdasarkan firman Allah SWT

أُولَئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ

“Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.” (QS. Al-Mu’minun: 61)

2. Qadha puasa tidak boleh dibatalkan kecuali jika ada uzur yang dibolehkan sebagaimana halnya puasa Ramadhan.

3. Tidak wajib membayar qadha puasa secara berturut-turut, boleh saja secara terpisah. Karena dalam ayat diperintahkan dengan perintah umum,

أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ 

Artinya: Yaitu dalam beberapa hari yang tertentu, maka wajiblah baginya berpuasa, sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al Baqarah: 185). 

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan, “Tidak mengapa jika (dalam mengqadha’ puasa) tidak berurutan.” (Dikeluarkan oleh Bukhari secara mu’allaq –tanpa sanad- dan juga dikeluarkan oleh Abdur Rozaq dalam Mushonnafnya, 4:241,243, dengan sanad yang sahih).

4. Qadha puasa tetap wajib berniat di malam hari sebelum Shubuh sebagaimana kewajiban dalam puasa Ramadhan.

Puasa qadha harus ada niat di malam hari sebelum Shubuh, berbeda dengan puasa sunnah yang boleh berniat di pagi hari.

Dari Hafshah Ummul Mukminin radhiyallahu ‘anha bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ

“Barangsiapa yang tidak berniat di malam hari sebelum fajar, maka tidak ada puasa untuknya.” HR. Abu Daud, no. 2454; Tirmidzi, no. 730; An-Nasai, no. 2333; dan Ibnu Majah no. 1700. 

Para ulama berselisih apakah hadits ini marfu sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ataukah mauquf hanya sampai pada sahabat. 

Yang menyatakan hadits ini marfu adalah Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Al-Baihaqi, An-Nawawi. Sedangkan yang menyatakan hadits ini mauqufadalah Al-Imam Al-Bukhari dan itu yang lebih sahih. Lihat Al-Minhah Al-‘Allam fii Syarh Al-Bulugh Al-Maram, 5:18-20.

Adapun puasa sunnah seperti puasa Syawal boleh berniat dari pagi hari hingga waktu zawal (matahari tergelincir ke barat). Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini.

عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ قَالَتْ دَخَلَ عَلَىَّ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- ذَاتَ يَوْمٍ فَقَالَ « هَلْ عِنْدَكُمْ شَىْءٌ ». فَقُلْنَا لاَ. قَالَ « فَإِنِّى إِذًا صَائِمٌ ». ثُمَّ أَتَانَا يَوْمًا آخَرَ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أُهْدِىَ لَنَا حَيْسٌ. فَقَالَ « أَرِينِيهِ فَلَقَدْ أَصْبَحْتُ صَائِمًا ». فَأَكَلَ

Dari ‘Aisyah Ummul Mukminin radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menemuiku pada suatu hari lantas beliau berkata:
 “Apakah kalian memiliki sesuatu untuk dimakan?” Kami pun menjawab, “Tidak ada.” Beliau pun berkata, “Kalau begitu saya puasa saja sejak sekarang.” 

Kemudian di hari lain beliau menemui kami, lalu kami katakan pada beliau, “Kami baru saja dihadiahkan hays (jenis makanan berisi campuran kurman, samin dan tepung).” 

Lantas beliau bersabda, “Berikan makanan tersebut padaku, padahal tadi pagi aku sudah berniat puasa.” Lalu beliau menyantapnya. (HR. Muslim, no. 1154).

Imam Nawawi membawakan judul bab untuk hadits di atas “Bolehnya berniat di siang hari sebelum zawal untuk puasa sunnah. Boleh pula membatalkan puasa sunnah tanpa ada uzur. Namun, yang lebih baik adalah menyempurnakannya.”

Imam Nawawi juga berkata, “Menurut jumhur (mayoritas) ulama, puasa sunnah boleh berniat di siang hari sebelum waktu zawal.” (Lihat Syarh Shahih Muslim, 8: 32-33).

5. Saat ada yang melakukan qadha puasa lalu ia berhubungan intim di siang harinya, maka tidak ada kewajiban kafarah, yang ada hanyalah qadha disertai dengan taubat. 

Kafarah berat yaitu memerdekakan seorang budak, jika tidak mampu berarti berpuasa dua bulan berturut-turut, jika tidak mampu berarti memberi makan pada 60 orang miskin, dan hanya berlaku untuk puasa Ramadhan saja.

(udn)
 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Bahagia di Madinah, Ternyata Jemaah Haji Tertua Indonesia ini Veteran di Masa Penjajahan Belanda

Bahagia di Madinah, Ternyata Jemaah Haji Tertua Indonesia ini Veteran di Masa Penjajahan Belanda

jJmaah haji tertua Indonesia, Harjo Mislan atau Mbah Harjo bahagia di Madinah karena melihat lambang Merah Putih dan mengaku pejuang lawan penjajah Belanda.
Untuk Fans Indonesia, Ini Pesan Anindya Bakrie Usai Oxford United Promosi ke Championship

Untuk Fans Indonesia, Ini Pesan Anindya Bakrie Usai Oxford United Promosi ke Championship

Hasil ini dipastikan dengan kemenangan Oxford United di ajang play off promosi atas Bolton di Stadion Wembley, London, Sabtu (18/5/2024). 
Banyak Jamaah Calon Haji Tersesat, Ini Saran Daker Bandara Madinah

Banyak Jamaah Calon Haji Tersesat, Ini Saran Daker Bandara Madinah

Jamaah calon haji Indonesia harus selalu mengenakan ID Card atau identitas pengenal, baik yang masih berada di embarkasi maupun saat meninggalkan area penginapan di Madinah, sehingga akan memudahkan petugas jika tersesat.
Jangan Lakukan Ini Saat Berkurban Supaya Ibadahmu Sempurna, Adi Hidayat Sebut Perintah Langsung Nabi Muhammad SAW

Jangan Lakukan Ini Saat Berkurban Supaya Ibadahmu Sempurna, Adi Hidayat Sebut Perintah Langsung Nabi Muhammad SAW

Dalam agama islam segala aktivitas di atur untuk menyempurnakan semua niat baik dan amalan kita. Ustaz Adi sebut, ketika seseorang hendak berkurban sebaiknya ..
Bumbu Pecel dan Ikan Teri Bekal Resmi Jamaah Calon Haji dari Langkat

Bumbu Pecel dan Ikan Teri Bekal Resmi Jamaah Calon Haji dari Langkat

Pemkab Langkat, Sumatera Utara, membekali para calon haji asal daerah itu dengan bumbu pecel dan sambal ikan teri sebagai menu konsumsi tambahan selama berada di Tanah Suci.
Shin Tae-yong Bisa Bernapas Lega, Bek Liga Italia Ini Resmi Dilepas Klubnya ke Timnas Indonesia

Shin Tae-yong Bisa Bernapas Lega, Bek Liga Italia Ini Resmi Dilepas Klubnya ke Timnas Indonesia

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, akhirnya bisa bernpas lega karena Venezia FC resmi melepas Jay Idzes untuk mengikuti pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Trending
Elkan Baggott Akhirnya Muncul setelah Ramai Tak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia

Elkan Baggott Akhirnya Muncul setelah Ramai Tak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia

Bek Timnas Indonesia, Elkan Baggott akhirnya muncul setelah beberapa hari terakhir menjadi perbincangan karena tak dipanggil Shin Tae-yong ke skuad Garuda.
PSSI Rilis Daftar Manajer Timnas Indonesia, Ada Mantan Bupati Tangerang

PSSI Rilis Daftar Manajer Timnas Indonesia, Ada Mantan Bupati Tangerang

PSSI resmi merilis daftar manajer Timnas Indonesia untuk senior, kelompok umur, dan wanita.
Oxford United yang Dimiliki Pengusaha Indonesia Anindya Bakrie Genggam Tiket Promosi ke Championship

Oxford United yang Dimiliki Pengusaha Indonesia Anindya Bakrie Genggam Tiket Promosi ke Championship

Klub milik pengusaha Indonesia Anindya Bakrie, Oxford United resmi promosi ke Championship usai menang 2-0 atas Bolton Wanderers pada laga playoff League One di Wembley Stadium, Sabtu (18/5/2024).
Shin Tae-yong Bisa Bernapas Lega, Bek Liga Italia Ini Resmi Dilepas Klubnya ke Timnas Indonesia

Shin Tae-yong Bisa Bernapas Lega, Bek Liga Italia Ini Resmi Dilepas Klubnya ke Timnas Indonesia

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, akhirnya bisa bernpas lega karena Venezia FC resmi melepas Jay Idzes untuk mengikuti pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pandit Senior Ini Blak-blakan Bilang Permainan Persib seperti Real Madrid, Jarang Indah Tetapi ...

Pandit Senior Ini Blak-blakan Bilang Permainan Persib seperti Real Madrid, Jarang Indah Tetapi ...

Pandit senior Binder Singh atau akrab disapa Bung Binder menilai permainan Persib Bandung sangat mirip dengan Real Madrid.
KPAI Kritik Keras Polres Tangsel Terkait Kasus Pemerkosaan Anak Perempuan Mandek 2 Tahun

KPAI Kritik Keras Polres Tangsel Terkait Kasus Pemerkosaan Anak Perempuan Mandek 2 Tahun

KPAI mengkritisi kinerja Polres Tangerang Selatan (Tangsel) dalam pengusutan kasus pemerkosaan anak perempuan MA yang dilakukan seorang pria bernama Holid.
Jangan Lakukan Ini Saat Berkurban Supaya Ibadahmu Sempurna, Adi Hidayat Sebut Perintah Langsung Nabi Muhammad SAW

Jangan Lakukan Ini Saat Berkurban Supaya Ibadahmu Sempurna, Adi Hidayat Sebut Perintah Langsung Nabi Muhammad SAW

Dalam agama islam segala aktivitas di atur untuk menyempurnakan semua niat baik dan amalan kita. Ustaz Adi sebut, ketika seseorang hendak berkurban sebaiknya ..
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Arena Pagi
06:30 - 08:00
Apa Kabar Indonesia Pagi
08:00 - 09:00
Coffee Break
09:00 - 11:00
Best World Boxing
11:00 - 11:30
#DiIndonesiaAja
11:30 - 12:30
Kabar Siang
Selengkapnya