“Mana SK-nya? Seharusnya, telinga saya sehat tapi tidak dipakai untuk mendengarkan nasehat lisan. Saya sehat tapi tidak dipakai untuk berdzikir bertasbih bertahmid bertakbir,” kata UAS.
Sementara kesalahan kedua kata Ustaz Abdul Somad adalah ketika lisan tidak digunakan sebagaimana mestinya.
“Semestinya lisan digunakan basah untuk itu, tapi ternyata lisan basah terus menceritakan anak orang istri orang suami orang menantu orang tetangga orang,” ujarnya.
“Yang ketiga sejak kapan kita diangkat menjadi hakim untuk memutuskan perkara orang lain kita ini adalah dai yang mengajak orang, kita ini bukan hakim yang menjadi memutuskan perkara orang,” tandasnya.
Maka nanti kata Ustaz Abdul Somad ada saat yang paling mengerikan yakni ketika amal kita berpindah kepada orang lain.
“Dan amal dosa orang lain berpindah kepada kita,” pesannya.
“Nanti ada orang yang datang menghadap Allah pada hari kiamat shalatnya banyak tapi ternyata memakan harta si fulan, shalatnya diambil pahala, pahala puasanya terbang, pahala sedekahnya melayang pahala, shalat malamnya hilang setelah pahalanya habis sementara yang dia ghibah,” sambungnya.
Akan panjang antriannya karena dosa mereka semua diambil.
Load more