Surabaya, tvOnenews.com – Waktu berbuka puasa adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Muslim di dunia, saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Tapi, pernahkah kita memperhatikan ketika berbuka puasa, memberi jarak antara makan buah dan makan besar. Ternyata hal ini berpengaruh pada kesehatan kita. Tentu, kita ingin berpuasa dan tetap sehat.
Menurut Ustadz Abdurrahman Dani dalam Kajian Sunnah, sebagaimana datang dari hadits Aisyah Radhiyallahu’anha, datang dari Anas bin Malik, datang dari Ibnu Abbas, menu buka puasa Nabi SAW adalah ruthob atau kurma basah. Kalau tidak ada kurma basah, pilih menu berikutnya tamr. Kalau tidak ada dua-duanya, maka dengan air.
Sebagian ulama menjadikan dalil firman Allah SWT “dan buah-buahan silahkan kau pilih yang kau suka, setelah itu baru makan daging (daging burung dalam ayat ini),” karena walahmi huruf wau dalam bahasa Arab yufidu al muhla, yaitu memberikan jarak / tempo saat makan buah dan daging. Antara kurma dengan menu makanan berikutnya dipisah oleh salat, dalam hal buka puasa.
Adapun Imam Al Khattabi mengatakan ini tidak menunjukkan sunnah, alhasil dari sisi kesehatan memberikan manfaat. Buah yang dimakan saat buka puasa setidaknya dicerna terlabih dahulu di lambung, kemudian tidak langsung makan besar, kemudian salat, setelah salat baru makan besar. (hen)
Load more