إِذَا فَرَغَ أَحَدُكُمْ مِنَ التَّشَهُدِ الْآخِرِ فَلْيَتَعَوَّذُ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
Artinya: "Mintalah perlindungan pada Allah dari empat hal: siksa neraka jahannam, siksa kubur, penyimpangan ketika hidup dan mati, kejelekan Al Masih Ad Dajjal." (HR. Muslim No. 588).
UAH menjelaskan, ketika ada orang yang meninggal dunia sebaiknya jangan kembali mengungkit aibnya. Namun ungkap kebaikannya agar menjadi contoh baik bagi orang yang masih hidup.
“Ungkap kebaikannya, sehingga ketika kebaikannya diangkat, jadi inspirasi bagi orang yang bertakziah, disampaikan dari situ kemudian diamalkan. Ketika orang ini mengamalkan, maka yang meninggal dapat royalti pahala,” terang UAH.
Hal ini juga diungkap dalam hadis Muslim nomor 1893, yang berbunyi,
"Siapa yang bisa menunjukkan kebaikan, dapat pahala yang sama dengan pahala yang mengerjakan tanpa dikurangi sedikitpun," (HR. Muslim)
Kemudian, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa setiap manusia yang meninggal dunia, maka semua amalnya terputus kecuali ada tiga yang pahalanya terus mengalir.
Load more