LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Ilustrasi - Masjid
Sumber :
  • Tim tvOne

Banyak Ibadah Tapi Masuk Neraka

Mulai dari sekarang, sebaiknya kita mulai mawas diri, berinstropeksi, dan mulai memperbaiki sikap kita pada sesama manusia, baik orang tersebut seiman atau tidak. Hal ini wajib dilakukan demi terhindar dari predikat sebagai orang yang banyak beribadah, tapi masuk neraka.

Selasa, 22 Februari 2022 - 14:07 WIB

Jika kita membicarakan perihal intensitas ibadah ritual agama Islam yang dilakukan di Indonesia, dapat dikatakan bahwa mayoritas masyarakat Muslim Indonesia memiliki intensitas yang tinggi dalam pelaksaaan ibadah ritual. Hal ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, utamanya di hari-hari besar agama Islam.

Kita bisa melihat dengan jelas bagaimana masjid yang selalu penuh setiap Jum’atan, lapangan yang penuh sesak kala sholat Ied, perayaan potong qurban yang senantiasa disambut gegap gempita oleh segenap umat muslim, dan seterusnya. Ditambah lagi dengan jumlah masjid dan majelis taklim yang menjamur dimana-mana.

Nampaknya rakyat muslim Indonesia memang tak perlu diragukan lagi semangatnya dalam melakukan ibadah ritual, terlepas dari khusyuk atau tidaknya ibadah itu dilakukan. Memang, jika merujuk pada kenyataan tersebut, rasa-rasanya kita tak perlu lagi meragukan kedekatan interkasi antara mayoritas masyarakat Muslim Indonesia dengan Allah Swt (Habluminaallah).

Sayangnya, intenitas dan antusias yang begitu tinggi tersebut kerap kali tidak berjalan beriringan dengan sikap baik pada sesama manusia. Ya, dewasa ini masyarakat muslim Indonesia acap kali melupakan satu aspek krusial lainnya yang begitu penting untuk diamalkan, yakni kerekatan hubungan antar sesama manusia (Habluminannas). Padahal, baik atau tidaknya hubungan seorang muslim dengan sesama manusia turut jadi penentu nasibnya di akhirat kelak. Apakah tempatnya di surga atau neraka.

Baca Juga :

Kasus luputnya Habluminannas dalam kehidupan sehari-hari dapat kita lihat dimana-mana. Coba saja amati kolom komentar di berbagai platform media sosial seperti Twitter, Instagram, Youtube, hingga Facebook. Disana mudah kita temukan banyak ujaran kebencian, hinaan, kebohongan, bahkan sampai fitnah pun bisa kita jumpai. 

Pun dalam realitas sosial yang sebenarnya. Sudah banyak kasusnya dimana-mana. Tak sedikit kita jumpai orang yang dihujat warga hanya karena memprotes suara adzan yang memang terlalu bising. Tak luput kita pun tentu pernah pula melihat kasus di berita tentang umat Muslim yang membakar rumah ibadah dan melarang umat beragama lain untuk beribadah, saling cela karena beda ormas Islam, terang-terangan menjelekan agama lain saat khutbah Jumat, dan dengan mudahnya menuduh seseorang bersalah tanpa didasari data. 

Semua hal tersebut dengan enteng dilakukan seakan-akan hal yang lumrah. Tak ada kesadaran akan larangan agama, serta acuh terhadap kondisi hati orang yang mereka sakiti.

Ada sebuah ungkapan indah yang menggambarkan kondisi umat muslim yang seperti ini. Ungkapan tersebut datang dari Ibnu Al-Jauzi: “Hati yang jernih akan bergemuruh saat terjadi kemaksiatan, namun tatkala kemaksiatan itu berkelanjutan, ia tidak lagi mengingkarinya. Ia membenci kesalahan karena asing baginya, namun ketika telah terbiasa, ia pun tidak lari darinya. Seperti orang yang memakai pakaian hitam, tidak akan cemas jika tinta menodainya.”

Menyedihkan memang. Hati kita sudah tidak lagi jernih. Terlalu sering melakukan sampai-sampai merasa bahwa hal itu merupakan kebiasaan yang wajar. Akibatnya, kebiasaan ini menjelma sebagai suatu “budaya” yang terus lestari. Sebuah budaya yang kita enggan “lari” darinya.

Namun hal tersebut bukan puncak kemirisan. Yang lebih menyedihkan adalah fakta bahwasanya hal-hal buruk tersebut dilakukan oleh kita. Ya, kita yang selalu bersemangat kala shalat ied, yang selalu mendengar adzan lima kali sehari, melantunkan ayat suci setiap hari, yang ucapannya tak luput dari gema tasbih, tahmid, serta takbir, dan oleh kita yang kemana-mana menggunakan gamis putih, mengenakan peci, dan membawa tasbih, meski tak semuanya.

Duhai, jikalau Rasulullah Saw melihat kondisi kita saat ini, mestilah dia menangis tersedu-sedu. Umat Muslim Indonesia yang menyandang gelar sebagai negara dengan umat Muslim terbanyak di muka bumi ternyata tak sesuai kaprah. Kini sesama manusia disakiti. Agama sekadar dijalankan ibadah dan rituanya saja. Lantunan ayat suci hanya sampai tenggorokannya tanpa ada secuil pun yang merasuk dalam qalbu.

Sungguh bencana. Kita seolah lupa pada sabda nabi: “Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan salat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka." (HR. Muslim No. 4678).

Orang-orang tipikal di atas disebut muflis, yakni orang-orang yang bangkrut atau rugi. Mereka rugi karena pahala mereka selama hidup di dunia dipaksa diberikan kepada orang lain saat masa perhitungan di akhirat kelak.Orang lain yang dimaksud disini adalah orang-orang tersakiti oleh perbuatan mereka selama di dunia.

Hal tersebut bisa terjadi karena golongan tipikal ini sangatlah rajin beribadah tanpa absen sekalipun. Akan tetapi, perbuatan baik ini hanya dilakukan pada Allah saja, bukan pada sesama manusia. Mereka malah sering berlaku dzhalim pada orang lain. Oleh karenanya, di akhirat kelak mereka tidak memiliki amalan pahala karena pahala tersebut “dibayarkan” pada orang yang mereka sakiti. 

Untuk itulah, kita sebagai umat Muslim hendaknya menjauhi sikap buruk tersebut agar tidak tergolong pada orang yang bersikap muflis. Mulai dari sekarang, sebaiknya kita mulai mawas diri, berinstropeksi, dan mulai memperbaiki sikap kita pada sesama manusia, baik orang tersebut seiman atau tidak. Hal ini wajib dilakukan demi terhindar dari predikat sebagai orang yang banyak beribadah, tapi masuk neraka.

(Penulis: Mohamad Aqbil Wikarya Abdul Karim, Mahasiswa UIN SGD Bandung, fakultas Adab dan Humaniora, Jurusan Sejarah Peradaban Islam)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Sepakati Penggunaan Visa Haji, Kemenag RI dan Asosiasi Travel Antisipasi Jemaah Umrah Backpacker

Sepakati Penggunaan Visa Haji, Kemenag RI dan Asosiasi Travel Antisipasi Jemaah Umrah Backpacker

Kemenag RI dan asosiasi travel menyepakati visa haji sebagai syarat berhaji setelah menggelar pertemuan upaya antisipasi jemaah umrah backpacker di haji 2024.
Tolong Waspada Jika Anda Mimpi 7 Hewan Ini, Ustaz Khalid Basalamah Bilang Hal itu Bisa Jadi Pertanda Bahaya, Bahkan...

Tolong Waspada Jika Anda Mimpi 7 Hewan Ini, Ustaz Khalid Basalamah Bilang Hal itu Bisa Jadi Pertanda Bahaya, Bahkan...

Tolong waspada jika mimpi 7 hewan ini, Ustaz Khalid Basalamah ungkap hal itu bisa jadi pertanda bahaya atau pertanda buruk, bahkan merupakan salah satu ciri...
Manchester City Resmi Juara Liga Inggris 2023/2024 Usai Tumbangkan West Ham United, Arsenal Merana meski Menang

Manchester City Resmi Juara Liga Inggris 2023/2024 Usai Tumbangkan West Ham United, Arsenal Merana meski Menang

Manchester City menjadi juara Liga Inggris 2023/2024 setelah berhasil mengalahkan West Ham United dengan skor 3-1. Arsenal finis kedua meski kalahkan Everton.
Meski Suara Kicauannya Merdu, Tapi Ustaz Khalid Basalamah Ingatkan Ini Bagi Pemelihara Burung, Ternyata dalam Islam…

Meski Suara Kicauannya Merdu, Tapi Ustaz Khalid Basalamah Ingatkan Ini Bagi Pemelihara Burung, Ternyata dalam Islam…

Banyak orang yang menyukai burung sebagai hewan peliharaan, sebab kicauannya yang merdu dan warnanya yang cantik. Namun, Ustaz Khalid Basalamah mengatakan...
Fakta Baru Kecelakaan Pesawat Ringan PK-IFP Jatuh di BSD Diungkap Brigjen Hariyanto, Ternyata Ketiga Korban...

Fakta Baru Kecelakaan Pesawat Ringan PK-IFP Jatuh di BSD Diungkap Brigjen Hariyanto, Ternyata Ketiga Korban...

Tim Dokter Rumah Sakit Polri Kramat Jati mengungkap fakta baru kecelakaan pesawat jatuh yang terjadi di wilayah BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5).
Minta Air untuk Didoakan Kyai Memangnya Boleh dalam Islam? Ustaz Adi Hidayat Beri Penjelasan, Ternyata Perbuatan itu...

Minta Air untuk Didoakan Kyai Memangnya Boleh dalam Islam? Ustaz Adi Hidayat Beri Penjelasan, Ternyata Perbuatan itu...

Tradisi minta air doa untuk didoakan Kyai memangnya boleh dalam Islam? Apakah termasuk syirik? Seolah menjadi budaya umum di Indoneisa, ternyata ini hukumnya.
Trending
Manchester City Resmi Juara Liga Inggris 2023/2024 Usai Tumbangkan West Ham United, Arsenal Merana meski Menang

Manchester City Resmi Juara Liga Inggris 2023/2024 Usai Tumbangkan West Ham United, Arsenal Merana meski Menang

Manchester City menjadi juara Liga Inggris 2023/2024 setelah berhasil mengalahkan West Ham United dengan skor 3-1. Arsenal finis kedua meski kalahkan Everton.
Sepakati Penggunaan Visa Haji, Kemenag RI dan Asosiasi Travel Antisipasi Jemaah Umrah Backpacker

Sepakati Penggunaan Visa Haji, Kemenag RI dan Asosiasi Travel Antisipasi Jemaah Umrah Backpacker

Kemenag RI dan asosiasi travel menyepakati visa haji sebagai syarat berhaji setelah menggelar pertemuan upaya antisipasi jemaah umrah backpacker di haji 2024.
Tolong Waspada Jika Anda Mimpi 7 Hewan Ini, Ustaz Khalid Basalamah Bilang Hal itu Bisa Jadi Pertanda Bahaya, Bahkan...

Tolong Waspada Jika Anda Mimpi 7 Hewan Ini, Ustaz Khalid Basalamah Bilang Hal itu Bisa Jadi Pertanda Bahaya, Bahkan...

Tolong waspada jika mimpi 7 hewan ini, Ustaz Khalid Basalamah ungkap hal itu bisa jadi pertanda bahaya atau pertanda buruk, bahkan merupakan salah satu ciri...
Kabar Timnas Indonesia Abroad: Jordi Amat Cetak Gol, Elkan Baggott Muncul Ke Hadapan Publik

Kabar Timnas Indonesia Abroad: Jordi Amat Cetak Gol, Elkan Baggott Muncul Ke Hadapan Publik

Meski kompetisi di Eropa sudah selesai, namun kancah pemain Timnas Indonesia yang bermain di luar negeri tidaklah surut.
Fakta Terbaru Kasus Vina Cirebon, Ternyata Ayah Eky yang Meringkus 8 Pembunuh Vina

Fakta Terbaru Kasus Vina Cirebon, Ternyata Ayah Eky yang Meringkus 8 Pembunuh Vina

Putri Maya Rumanti salah satu tim kuasa hukum dari Hotman Paris atau kuasa hukum keluarga Vina membeberkan salah satu fakta baru kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Rekayasa kasus Pembunuhan Vina Cirebon Kembali Terungkap, Salah Satu Terdakwa Diminta Mengarang Cerita dengan Iming-Iming Amplop

Rekayasa kasus Pembunuhan Vina Cirebon Kembali Terungkap, Salah Satu Terdakwa Diminta Mengarang Cerita dengan Iming-Iming Amplop

Kejanggalan kasus tersebut pun terungkap dalam Putuan Pengadilan Negeri Cirebon atas kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Kabar Buruk Bagi Persib, Meski Lolos ke Final Championship Series Liga 1 Ternyata Maung Bandung Alami Kerugian Ini

Kabar Buruk Bagi Persib, Meski Lolos ke Final Championship Series Liga 1 Ternyata Maung Bandung Alami Kerugian Ini

Persib Bandung menjadi tim pertama yang memastikan diri lolos ke babak final championship series Liga 1 usai menyingkirkan Bali United. 
Selengkapnya
Viral