tvOnenews - Puasa Senin-Kamis adalah puasa sunnah yang dilakukan pada hari Senin dan hari Kamis dalam satu minggu.
Sementara dalam Al-Bujairami, Hasyiyah al-Bujairami ‘Alal Khatib, juz 2, halaman. 116, dalam bahasa Arab, hari Senin adalah isnain. Dinamakan isnain (secara bahasa juga bermakna dua) karena hari ini merupakan hari kedua dari penciptaan seluruh makhluk selain bumi.
Demikian juga Kamis dalam bahasa Arab adalah khâmis (secara bahasa juga bermakna kelima), karena merupakan hari kelima penciptaan seluruh makhluk selain bumi.
Lantas bagaimanakah lafadz niat puasa sunnah Senin-Kamis?
Niat puasa Senin-Kamis dibaca pada malam hari, yakni sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar. Berikut lafadz niat dari puasa Senin-Kamis:
Puasa Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Baca: Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta‘âlâ."
Puasa Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Baca: Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta‘âlâ."
Namun, karena puasa Senin-Kamis merupakan puasa sunnah maka bagi setiap orang yang lupa membaca niatnya pada malam hari, diizinkan membacanya pada siang harinya, yakni sejak pagi hari sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu zuhur). Namun dengan catatan muslim itu belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
Niat Puasa Senin yang Dibaca Siang Hari
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Baca: Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati yaumil itsnaini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah hari Senin ini karena Allah ta’ala.”
Niat Puasa Kamis yang Dibaca Siang Hari
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Baca: Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati yaumil khamîsi lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah hari Kamis ini karena Allah ta’ala.”
(put)
Load more