Gunungkidul,DIY- Setelah dua medali diraih dari Cabor jalan cepat 20 ribu meter, kali ini atlet putra daerah Gunungkidul dari Cabor Sambo berhasil menyumbang medali perak untuk kontingen DIY pada perhelatan PON XX Papua.
Medali ini diraih Shella Abdillah Sunjaya (31), warga Padukuhan Semanu utara, Kalurahan Semanu, Kapanewon Semanu, Gunungkidul. Atlet yang sehari hari berprofesi sebagai Guru di MTsN 3 Gunungkidul ini berhasil meraih medali perak di Cabang Olahraga Sambo pada gelaran PON Papua.
Lewat sambungan telepon Shella menyatakan bahwa keikutsertaannya dalam ajang PON XX 2021 ini menjadi sebuah pengalaman yang sangat penting baginya. Dia mengaku bahwa Cabor yang digelutinya, yaitu Sambo memang belum begitu populer di Gunungkidul.
"Dengan perolehan medali ini, semoga membawa kemajuan untuk Sambo, khususnya di Gunungkidul," terang Shella, Selasa (12/10/2021).
Shella menyebut, keberhasilannya dalam menyumbang medali perak ini menjadi semangat tersendiri untuk kebangkitan olah raga Sambo, ia juga menyebut prestasi yang diraihnya adalah hasil latihan rutin dan dukungan dari semua pihak, juga doa dari seluruh masyarakat Gunungkidul.
"Saya optimis ke depan Sambo di Gunungkidul akan semakin berkembang, dan dapat meraih prestasi di ajang olahraga tingkat lokal maupun nasional," lanjutnya.
Hal senada diungkapkan oleh Heri Listyantoro, Ketua Perkumpulan Sambo Indonesia (Persambi) Kabupaten Gunungkidul. Heri mengapresiasi prestasi dari atlet yang juga anggota olahraga Sambo Gunungkidul itu.
"Kami memang telah berlatih keras untuk persiapan PON ini, kami berusaha memberikan yang terbaik," kata Heri.
Heri menyebut, persiapan tim PON dilakukan pada pemusatan latihan hampir satu setengah bulan.
Lebih lanjut, Heri juga menyatakan keikut-sertaan timnya di ajang PON ini sebagai sarana untuk belajar kepada sesama atlit, terutama kepada para atlit atlit senior, jebolan Sea Games maupun kejuaraan internasional Sambo lainnya.
"Kita akan banyak belajar, peta dan pola yang ada di Sambo, kombinasi dan modifikasi Judo, Gulat dan Jujitsu, ini penting untuk menjadi pondasi membangun tim atlit yang solid baik Litbang dan Binpres," pungkasnya.(Lucas Didit/Buz).
Load more