Bangga! Atlet Kempo Marko Jolo Asal NTT Raih Medali Emas 'Kempo International" di Turki

Manggarai, NTT- Aprilianus Marko Jolo Jahang berhasil membanggakan Indonesai karena berhasil menyabet medali emas dalam kejuaraan The 17 IKF The World Kempo Championships 2021 di Antalya Turki. Kejuaraan dunia tersebut digelar 25-31 Oktober 2021 dan diikuti 29 negara.

 “Saya telah mendapatkan informasi langsung dari Marko sendiri dan dari pelatih yang mendampingi dia di sana, Marko dapat emas,” kata Ketua Umum Federasi Kempo Indonesia (FKI) NTT, Kanisius Nasak, dihubungi tvonenews.com Jumat (29/10/2021).

Pada ajang The 17 IKF The World Kempo Championships 2021 siswa kelas II SMKN 1 Wae Rii ini main di kelas Kata Perseorangan usia 16-18 tahun. Marko merupakan satu-satunya atlet yang mewakili NTT, yang bergabung dengan 14 atlet kempo dari seluruh  Indonesia. 

Kanis Nasak mengatakan, kemenangan Marko patut diapresiasi karena telah mengharumkan bangsa Indonesia. Kemenangan Marko diharapkan bisa memotivasi dan memacu semangat para atlet Tanah Air.

“Kita bangga. Bahkan ini kebanggaan negara Indonesia. Karena Marko ke Turki bukan saja mewakili NTT atau Manggarai saja melainkan mewakili bangsa Indonesia,” ujarnya.

Prestasi Marko, menjadi hadiah terindah untuk bangsa Indonesia karena prestasi luar biasa itu diraih bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda.

"Sehingga dengan begitu para pemuda lain pun diharapkan bisa memiliki semangat yang sama untuk mengharumkan nama Indonesia dalam bentuk apapun," sebut Kanis, pelatih kempo yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manggarai itu.

Dalam tiga tahun terakhir, Marko, diketahui beberapa kali mengikuti ajang bergengsi. Bahkan, pada 2020, remaja kelahiran Carep Kecamatan Langke Rembong ini meraih medali perunggu dalam kejuaraan kempo internasional di Tunisia.

"Tahun 2018 Marko meraih medali perunggu pada kejurnas di Bandung. Kemudian pada tahun 2020 mendapat medali perunggu dalam laga kejurda di Jakarta. Pada tahun yang sama (2020) mengikuti kejuaraan kempo internasional di Tunisia secara virtual dapat perunggu," beber Kanisius Nasak. (Jo Kenaru/mii)