20 Tahun Puasa Juara, Indonesia Rindu Era 90-an

Jakarta – Thomas-Uber Cup rencananya bergulir awal Oktober mendatang. Khusus di Piala Thomas, Indonesia berada satu grup dengan Aljazair, Thailand, dan Taiwan. Sejauh ini, Merah Putih sudah puasa juara hampir 20 tahun. Indonesia terakhir kali menjuarai ajang prestisius ini pada tahun 2002 di Guangzhou, China.

Sepanjang 30 penyelenggaraan Piala Thomas, Indonesia berhasil menyabet gelar juara sebanyak 13 kali. Raihan ini menempatkan Indonesia sebagai peraih trofi terbanyak, mengungguli China yang berada di urutan kedua dengan raihan 10 piala. Sementara Malaysia baru lima kali menggondol trofi Thomas Cup.

Berjaya Pertama Kali di Tahun 1958

Pertama kali Indonesia menjuarai ajang ini pada 1958. Di partai final, Tan Joe Hock dan kawan-kawan menggilas Malaysia 6-3. Selain Tan Joe Hock, Indonesia mengandalkan Ferry Sonneville kala itu.

Indonesia melanjutkan kejayaan dengan meraih Piala Thomas tahun 1961, 1964, 1970, 1973, 1976, dan 1979. Pada tahun 1984 format pertandingan diubah dari best of 9 games menjadi best of 5 games.

Final Paling Fenomenal

Namun Indonesia masih perkasa dengan meraih Thomas Cup di Kuala Lumpur, 1984. Saat itu Indonesia diperkuat pemain-pemain top, macam Liem Swie King, Hastomo Arbi, Icuk Sugiarto, Christian Hadinata/ Hadibowo dan Kartono. Di final Indonesia mengalahkan China yang diperkuat Yang Yang dan Han Jian dengan 3-2.

Generasi Emas di Era 1990-an

Di era kejayaan tahun 90-an, Indonesia juga berhasil membawa pulang PIala Thomas lima kali beruntun, mulai tahun 1994 hingga tahun 2002. Saat itu Indonesia dihiasi pemain-pemain beken, macam Ardy Wiranata, Hariyanto Arbi, Taufik Hidayat, Ricky/ Rexy, hingga Candra/ Sigit.

Selepas tahun 2002, Indonesia belum pernah lagi meraih Piala Thomas. Merah Putih sempat dua kali lolos ke final, tetapi kalah di partai puncak melawan China dan Denmark.

Thomas dan Uber Cup akan dilangsungkan di Denmark 3-11 Oktober 2021. (WNB)