Jakarta – Bergulirnya One Pride Mixed Martial Art Fight Nigth 48 menjadi tontonan yang sangat ditunggu para penggemar pertarungan beladiri campuran ini.
Yoga Prabowo adalah salah satu petarung yang dijadwalkan menghadapi Dedi Kurniawan yang ditayangkan tvOne pada Sabtu, 21 September 2021 mendatang pukul 22.00 WIB, lantas bagaimana kekuatan dua fighter yang sama-sama berlatarbelakang beladiri gulat ini di arena One Pride nanti?
Yoga Prabowo.
Mengawali karier sebagai seorang pegulat sejak usia 13 tahun membuat fighter bernama lengkap Yoga Restu Aji Prabowo ini tak diragukan lagi kemampuan teknik bertarungnya, terutama teknik Suplex, teknik gulat yang mengandalkan bantingan.
Selama berlaga di arena One Pride MMA, Pria kelahiran Boyolali, Jawa Tengah ini telah mengantongi dua kemenangan tanpa kekalahan, sukses cepat di laga debutnya diraih hanya butuh satu ronde saat menghadapi Ayub dengan teknik Guillotine Chocke pada Fight Night 32.
Tak hanya itu, anak sulung dari tiga bersaudara ini juga telah menunjukan kekuatan fisiknya yang prima, tiga ronde yang menguras tenaga telah berhasil dilaluinya, Hadiq Akbar Malik yang menjadi rivalnya saat FN. 43 dibuat tak berkutik dengan teknik kuncian leher, rear naked chocke.
Sementara pengalaman meraih juara dua cabang olahraga Gulat pada Pekan Olahraga Daerah (PORDA) Jawa Tengan tahun 2018 lalu membuat fighter yang berjuluk The Python, berusia 22 tahun ini semakin percaya diri bertarung di kelas Featherweight. Sasana Yussika Solo menjadi tempat Yoga Prabowo mengasah kemampuan bertarungnya kali ini.
Dedi Kurniawan.
Fighter bernama lengkap Dedi Kurniawan Siahaan ini adalah petarung veteran di arena One Pride MMA. Sejak tahun 2017 silam, pria kelahiran Siantar, Sumatera Utara ini
mempertaruhkan kemampuan beladiri gulat di laga debutnya.
Tak hanya gulat sebagai bekal beladirinya sejak tahun 2004, tinju dan judo juga menjadikan anak sulung dari empat bersaudara berdarah Batak ini sebagai fighter dengan teknik
bertarung lengkap.
Kekuatan tendangan dan kuncian yang mematikan telah dibuktikan Dedi Kurniawan saat meraih dua kemenangan di laga terakhirnya. Marton Tampubolon dibuat tak berkutik saat fighter
berjuluk Predator ini melayangkan tendangan keras ke arah wajah yang membuatnya “tertidur” di ronde kedua.
Sementara, fighter asal sasana Iron Sheep Garut, Sopian, juga dibuat tak bernapas setelah dihadiahi kuncian leher oleh Dedi Kurniawan di ronde ketiga saat keduanya bertarung pada
FN. 44 lalu.
Dengan mengantongi rekor bertarung tiga kali menang dan tiga kali kalah, membuat petarung berjuluk Predator ini cukup disegani di kelas fetherweight. Kekuatan pukulan, tendangan
dan teknik kunciannya patut diwaspadai.
Dalam persiapan melakoni pertarungan FN. 48, fighter berusia 30 tahun ini mempertajam kemampuan bertarungnya di sasana Jatona MMA. (Oban Subarjah/wnb/toz)
Data Fighter:
Nama lengkap: Dedi Kurniawan Siahaan
Julukan: Predator
Sasana: Jatonas MMA, Pemuda Batak Bersatu (PBB)
TTL: Siantar 23-01-1991
Berat Badan: 63kg, Tinggi Badan: 175cm
Hobby: panjat tebing, berenang
Basic Beladiri : Gulat, wrestling, boxing, judo + hitam
Belajar beladiri sejak tahun: 2004
Teknik andalan: submission
Nama lengkap: Yoga Restu Aji
Julukan: PYTHON
Sasana: Yussika Solo
TTL: Boyolali, Jateng 02 November 1997
Berat Badan: 65 kg, Tinggi Badan: 173
Hobby: Olahraga
Basic Beladiri: Gulat
Belajar beladiri sejak th: 13 tahun
Teknik andalan: Bantingan/Suplex
Load more