Ilustrasi -Kekerasan dalam rumah tangga.
Sumber :
  • ANTARA/HO

Buntut Tewasnya Ibu Muda di Bekasi, Komnas Perempuan Tegaskan Kasus KDRT Bukan Masalah Privasi

Kamis, 14 September 2023 - 23:52 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Komisi Nasional Perlindungan Perempuan menegaskan bahwa kasus tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) bukanlah ranah privasi.

Komisioner Komnas Perempuan, Rainy Hutabarat menyatakan bahwa KDRT adalah kejahatan berbasis gender dan bulan masalah privat.

"Komnas Perempuan berharap masyarakat turut berpartisipasi untuk memutus keberulangan KDRT bila menyaksikannya, dengan melaporkan kepada pengada layanan terdekat dan atau aparat penegak hukum," kata Rainy, Kamis (14/9/2023).

Rainy berharap agar kasus KDRT seperti yang dialami oleh MSD (24) yang tewas dibunuh suaminya tak terulang kembali.

Diketahui, MSD sempat melaporkan tindak KDRT yang dilakukan oleh suaminya kepada polisi namun tak digubris.

Oleh sebab itu, Komnas Perlindungan meminta kepada aparat penegak hukum agar sesegera mungkin merespons laporan-laporan kekerasan berbasis gender ini sebelum berujung pada kematian.

"Aparat penegak hukum wajib memberikan respons cepat atas pengaduan kasus KDRT. Sebab tindak pidana tersebut dapat berulang dan berlapis dan berakibat pembunuhan atau kematian," pungkasnya.

Sebagai informasi, Warga Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi dihebohkan pembunuhan sadis yang dilakukan oleh Nando (25) terhadap istrinya, Mega Suryani Dewi (24). Mega dibunuh dengan cara digorok lehernya oleh Nando saat tengah menjaga kedua anaknya.

Mendiang Mega dihabisi di rumah kontrakannya di Jalan Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi pada Kamis (7/9/2023). Jasadnya baru ditemukan pada Sabtu (9/9/2023) oleh sang ibu.

Kala itu, sang ibu sudah melihat anaknya tergeletak kaku di atas kasur. Diduga, sang suami telah memandikan darah bekas aksi sadisnya.

Tak beberapa lama setelah penemuan jasad Mega Suryani Dewi oleh sang ibu, polisi mendatangi TKP sambil membawa pelaku. Diduga, sebelum warga membuat laporan polisi, pelaku telah menyerahkan diri terlebih dahulu.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Cikarang Barat AKP Rusnawati yang mengatakan pelaku sakit hati lantaran korban sering memakinya saat cekcok lantaran kebutuhan ekonomi.

"Motifnya sakit hati karena korban sering memaki tersangka disebabkan kebutuhan ekonomi," kata Rusnawati saat konferensi pers, Senin (11/92023).

Mirisnya, sebelum peristiwa pembunuhan keji tersebut ternyata almarhumah Mega Suryani Dewi sudah pernah melaporkan sang suami lantaran KDRT. Hal tersebut diungkap oleh kenalan korban, Thami di akun TikTok-nya Thaminana**.

Menurut Thami, mendiang Mega sempat menceritakan perilaku sang suami, Nando, yang melakukan KDRT pada dirinya. Namun saat melaporkan hal tersebut ke polisi, alih-alih diproses, laporan tersebut justru diabaikan.

"Sebelumnya dia (korban) curhat sama aku katanya gak ada yg bantuin dia. Sudah dilaporin polisi jg klo duit gk ada gk direspon. Udah bolak balik visum nyatanya gak ada action apapun bahkan udh bayar kluar duit, semua udah dilakuin," pungkas Thami.

Guna membantu sahabatnya, Thami pernah memberikan saran agar Mega berpisah dari suaminya. Namun sayang, saran itu tak dipenuhi Mega yang memilih memaafkan Nando. (rpi/mii)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
15:34
06:55
12:57
01:51
06:48
09:30
Viral