- Humas Kemensos
Rumah Reyot Jadi Layak Huni, Kasmi: Terima Kasih, Ibu Menteri!
Dudi menyampaikan saat itu, hasil survey menunjukkan kondisi rumah sangat tidak layak huni dengan sebagian dinding dari anyaman bambu telah reyot. Bagian dalam rumah penuh sampah dengan kondisi lantai lembab dan berbau. Beberapa perlengkapan rumah tangga tampak berantakan dan tidak layak dimanfaatkan kembali. Sementara, kondisi Kasmi tampak pucat dan lemah, dengan kaki dan tangan bengkak sehingga ia lebih banyak berbaring. Saat dikunjungi, Kasmi sedang tinggal di rumah adik bungsunya, Sukemi, tak jauh dari rumahnya.
“Dua bulan berikutnya, setelah melalui serangkaian koordinasi dan pengajuan dana perbaikan rumah sebesar Rp20 juta, pada 31 Oktober 2023, kami kembali untuk menyerahkan dana itu ke kelompok masyarakat karena pembangunannya menggunakan sistem gotong royong warga,” tambahnya.
Pada 4 November 2023, pembongkaran dan pembangunan rumah dimulai. Tak butuh waktu sebulan, perbaikan rumah telah rampung di bulan yang sama. Namun, masih harus dilakukan penyempurnaan pada sejumlah hal, misalnya sarana air bersih dan penerangan, hingga benar-benar siap ditempati pada Desember 2023.
“Setelah siap ditempati, rumah Kasmi juga kami lengkapi dengan sepaket perlengkapan rumah tangga yang disalurkan secara bertahap, termasuk bantuan sembako. Semoga rumah ini menjadi harapan baru bagi Kasmi dan Wahyudin,” katanya penuh harap.
Adapun, dalam rangka pemulihan kondisi kesehatan Kasmi, Kemensos bekerja sama dengan penyedia fasilitas kesehatan setempat, merujuk Kasmi ke rumah sakit terdekat, yakni Rumah Sakit Pamanukan Medical Center (RS PMC), serta memberikan pendampingan selama proses perawatan.(chm)