Mahasiswa dan Pedagang Jalan Kaki Menuju DPRD Pematangsiantar untuk Protes Penanganan Covid-19.
Sumber :
  • Daud Sitohang

Dianggap Tak Becus Tanggulangi Covid-19, Mahasiswa dan Pedagang di Pematangsiantar Demo

Jumat, 20 Agustus 2021 - 15:40 WIB

Pematangsiantar, Sumatera Utara - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) Level 4 di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara (Sumut) yang dilaksanakan sejak 10 Agustus 2021 hingga 23 Agustus 2021 mendatang, mendapat sorotan dan protes dari sejumlah kalangan masyarakat dan mahasiswa.

Puncaknya pada Jumat (20/8)  puluhan mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia ( GMKI) Kota Pematangsiantar dan pedagang menggelar aksi unjuk rasa turun ke jalan dan menggelar orasi di kantor DPRD Kota Pematangsiantar dan kantor Walikota Pematangsiantar. Demonstrasi itu berlangsung sejak pagi.

Sebelum melakukan orasi, sejumlah pengunjuk rasa ini menggelar aksi long march di sepanjang jalan Sutomo dengan membentangkan berbagai poster dan spanduk sebagai tanda protes terhadap pemerintahan Kota Pematangsiantar yang dianggap tak becus dalam penanganan Covid-19 di wilayah ini.

Bahkan, sejumlah mahasiswa juga sempat melakukan aksi duduk di bahu jalan tepat di depan markas Kantor Kepolisian Polres Kota Pematangsiantar.

Setibanya di kantor DPRD, para pengunjuk rasa melakukan orasi. Isinya menuding Pemkot Pematangsiantar gagal dalam penanganan pandemi Covid-19. Langkah pemerintah setempat justru dianggap menimbulkan polemik baru yang meresahkan pedagang dan masyarakat  kecil.

Penyekatan yang dilakukan tim Satgas dan gugus tugas juga dianggap  bukanlah suatu  solusi dalam penanganan penyebaran virus corona. Namun justru  mematikan sektor esensial dan kritikal sehingga mematikan perekonomian masyarakat di level bawah.

“Kami melihat bahwa naiknya level kondisi Covid-19 di kota ini menjadi PPKM level 4 tak terjadi begitu saja, namun tidak terlepas dari keseriusan dan kinerja dari tim satgas Covid-19 dalam hal ini wali kota Pematangsiantar Hefriansyah selaku ketua Gugus tugas yang sangat minim inovasi, sarat masalah, serta tidak optimal dalam penanganan pencegahan penyebaran Covid-19 di kota ini,“ ungkap Gadin Simangunsong selaku kordinator aksi.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:56
07:36
01:53
01:21
01:08
01:52
Viral