Dok - Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma`ruf Amin mengendarai mobil golf..
Sumber :
  • ANTARA

Dua Tahun Jokowi-Ma'ruf Bergelut Hadapi Covid-19

Rabu, 20 Oktober 2021 - 12:45 WIB

Jakarta - Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin telah dan terus berupaya menangani pandemi COVID-19 yang mendera Tanah Air selama hampir 2 tahun terakhir.

Berbagai upaya dilakukan pemerintahan Joko Widodo dalam penanganan pandemi, mulai dari menangani virus melalui vaksinasi, pembatasan mobilitas masyarakat, hingga memastikan perlindungan sosial dan ekonomi terus berjalan.

Semua upaya tersebut terekam dalam buku laporan Capaian Kinerja 2021 bertajuk Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh 2021 yang dirilis pada hari Rabu (20/10).

Bergerak pulih dari pandemi. Begitu bunyi bagian pertama dalam buku laporan tersebut. Di dalamnya dijabarkan hal-hal yang telah dilakukan pemerintahan Jokowi guna membawa bangsa pulih dari pandemi.

Tidak ada yang bisa memastikan kapan pandemi COVID-19 berakhir. Cara terbaik menghadapi "musim pandemi" adalah mengubah cara pandang menuju keadaan normal baru. Hal itulah garis besar upaya pemerintahan Joko Widodo untuk membawa bangsa bergerak pulih dari pandemi.

Presiden mengajak bangsa Indonesia untuk bersiap hidup bersama COVID-19 dalam tempo lebih panjang, dalam masa yang tidak pasti, dengan tetap waspada, tidak abai pada protokol kesehatan, dan terus berlatih kesabaran.

Menurut buku laporan tersebut, pada titik ini menjadi tangguh bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan dan kewajiban. Ketangguhan untuk pulih menjadi semacam “patriotisme baru” yang dilahirkan di tengah gemuruh pagebluk.

(Dok - Presiden menerima suntikan vaksin Covid-19)

Semangat ketangguhan itu diwujudkan pemerintahan Jokowi dalam aksi nyata, dalam mitigasi, serta adaptasi pada berbagai situasi krusial.

Mitigasi berbasis data, teknologi, dan ilmu pengetahuan yang dilakukan pemerintah pada gilirannya memudahkan dalam memetakan persoalan, serta mempercepat keputusan bijak untuk menentukan kapan saat menekan pedal "rem dan gas" kebijakan. Karena penanganan pandemi COVID-19 memerlukan kecepatan, ketepatan, dan akurasi data.

Berita Terkait :
1
2 3 4 5 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:58
06:16
01:54
01:38
10:26
00:54
Viral