LSI Denny JA.
Sumber :
  • Antara

Elektabilitas Anies Buntu, Siapa Diuntungkan?

Selasa, 6 Juni 2023 - 01:27 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Menjelang delapan bulan perhelatan akbar pilpres 2024, angin kemenangan Anies Baswedan dinilai makin kecil berhempus. Hal itu tergambar dalam survei teranyar Lingkaran Survei Indonesia Mei 2023, yang menempatkan Anies Baswedan pada posisi bontot dengan elektabilitas 20,8 persen.

Angka ini tidak bergerak bahkan cenderung turun jika dibanding survei tahun sebelumnya Mei 2022 sebesar 21,4 persen, kebuntuan Anies diperparah kesenjangan elektabilitas dengan kompetitornya yang terpaut lebih dari 10 persen, dengan swing voters yang hanya tersisa 13,4 persen, sekalipun disimulasikan 90 persen pemilih mengambang itu bermigrasi penuh mendukung Anies, itupun belum menempatkannya pada posisi pemenang.

Peneliti senior LSI, Ikrama Masloman menilai setidaknya ada dua alasan mengapa Anies Baswedan mengalami kebuntuan, Pertama kebuntuan strategis. Ia bilang secara basis pemilih, tidak terlihat adanya progres untuk menambah ceruk pemilih baru. 

"Jika menggunakan perceptual Mapping, secara persepsi Anies berada pada spektrum kanan yang lebih mengakomodasi agama dan islam ketimbang sekuler dan kebangsaan, berada ditengah sedikit ke kanan pada spektrum developmentalisme ketimbang sosialisme, dan pada spektrum personal dinilai elitis ketimbang populis, secara personal Anies memang tidak perna bermain api, dengan masuk pada ranah ekstrim kiri atau kanan, namun dengan tidak melerai atau membiarkan arus suara pendukungnya, maka persepsi khalayak terbentuk dari arus pembiaran tersebut," katanya Selasa (6/6/2023).

Kedua, kebuntuan strategis yang lahir dari ketidakcermatan membaca pasar politik, minimnya gimmick politik baru, tanpa narasi besar yang kuat dan tawaran program. 
"Anies masih saja berkubang dengan kata-kata bersayapnya, sesekali menjawab dengan nada diplomatis “Lihat Saja Rekam Jejak” yang mungkin tidak sedikit publik yang bisa menjawab itu," katanya. 

Menurut Ikrama, Anies semestinya mencari cerita sukses Jakarta yang penting bagi Publik, yang sayangnya tidak di dukung data valid. Seperti membandingkan jalan era Jokowi dan SBY, yang kemudian dibantah banyak pihak, polemik seperti itu juga ditemukan pada Isu Subsidi dan isu lainnya. 

Selain tidak memperbesar ceruk pemilih, Anies berpotensi kehilangan basis pemilih karena terlalu berhati-hati dan inkonsitensi dalam gerakan, seperti diam dalam penolakan terhadap oligarki yang mungkin bersemayam dalam tubuh rezim bahkan ditubuh partai pengusung, diamnya pada keikutsertaan Israel pada U20, yang banyak didukung pendukungnya.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
12:33
02:09
08:03
01:19
03:36
08:48
Viral