Beras.
Sumber :
  • Antara

Kepala Bapanas Sampaikan Kabar Baik soal Harga Beras: Sudah Turun di Rp 14.000/Liter

Senin, 4 Maret 2024 - 10:44 WIB

Menurut Arief beras makin mahal lantaran kenaikan harga GKP juga mengalami kenaikan. Biasanya, sambung Arief, cara simpel menghitung harga beras yaitu dua kali lipat harga GKP.

Arief menegaskan kondisi harga beras yang mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kenaikan ongkos input produksi seperti pupuk, benih, sewa lahan, upah pekerja, dan lainnya.

“Kenapa harga beras tinggi? Karena 8 bulan terakhir defisit, jadi antara produksi dan konsumsi. Kalau lihat tahun 2023 surplus hanya 340 ribu ton, sementara kebutuhan nasional itu 2,5-2,6 juta ton (per bulan). Pada saat produksi demikian persaingan mendapatkan GKP (Gabah Kering Panen) berebut di tingkat petani," ujar Arief.

Lebih lanjut, Arief menyampaikan Bapanas telah menetapkan stok beras minimal yang dikelola Perum Bulog di 1,2 juta ton. Bahkan Presiden Joko Widodo meminta stok terus diperkuat hingga mencapai 3 juta ton.

Dengan adanya stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang mumpuni, pemerintah akan leluasa dalam melaksanakan program intervensi demi stabilisasi pangan. Penguatan stok CPP tentunya tetap harus mengutamakan produksi dalam negeri.

Di tempat yang sama Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krishnamurti mengharapkan bahwa panen raya Maret 2024 dapat memberikan optimisme terhadap perbaikan stabilitas kondisi perberasan.

"Saat ini (beberapa wilayah) di Kendal, Sragen, Demak, Indramayu, dan OKU (Ogan Komering Ulu) di Sumatra Selatan sudah mulai panen dan barangnya (beras) mulai banyak. Indikasinya semakin kuat misalnya di Pasar Induk Johar di Karawang penuh dengan truk-truk berisi beras. Ini harga beras cenderung turun," kata Bayu.

Berita Terkait :
1
2
3 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
10:31
01:01
30:44
21:02
02:21
04:56
Viral