Mantan Sekretaris Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Hudallah Ridwan saat jadi pembicara di diskusi tentang demokrasi..
Sumber :
  • (ANTARA/Zuhdiar Laeis)

Capai Kebenaran dari Demokrasi Sangat Penting, Eks Sekretaris NU Jateng: Berhak Sampaikan Pendapat

Senin, 25 Maret 2024 - 12:18 WIB

Semarang, tvOnenews.com - Mantan Sekretaris Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jawa Tengah (Jateng) KH Hudallah Ridwan alias Gus Huda menyebutkan demokrasi untuk memperjuangkan arti tentang kebenaran.

Disampaikan saat di acara "Public Sharing: Jalan Terjal Demokrasi" yang digelar oleh Gerakan Milenial Peduli Bangsa, Semarang, Jateng, Minggu (24/3/2024).

"Demokrasi adalah sebuah jalan, sebuah alat untuk mencapai kebenaran," ujar Gus Huda dalam keterangannya dikutip pada Senin (25/3/2024).

Dia menjelaskan, arti kebenaran menjadi salah satu pilar penting untuk melakukan demokrasi melalui perjuangan bersama.

Tidak lain hanya untuk memperjuangkan kemerdekaan. Hal itu menjadi salah satu tujuan adanya demokrasi bagi pria yang sebagai Mantan Sekretaris PWNU Jateng itu.

Walaupun demokrasi tidak muncul berada di dunia Islam, tetapi konsep terhadap demokrasi sangat diterima oleh Islam.

Sebab kandungan yang ada di dalam demokrasi yakni memperjuangkan atau menghasilkan kebenaran.

Alat menguji gagasan atau memunculkan ide-ide baru yang sangat bermanfaat merupakan salah satu bentuk memperjuangkan kebenaran.

Lantaran menyampaikan pendapatnya merupakan salah satu bentuk kebebasan sebagai bentuk adanya demokrasi.

"Semua orang berhak menyampaikan pendapatnya, idenya, gagasannya secara bebas," jelasnya.

"Itulah kenapa perbedaan menjadi rahmah, bhinneka menjadi rahmat. Karena kebhinnekaan tidak akan muncul dan tumbuh, kecuali di alam kebebasan," tambahnya.

Bentuk perbedaan yang dijalankan, tentunya Gus Huda sangat optimis terhadap masa depan demokrasi di Indonesia yang semakin gemilang.

Oleh karena itu, peran anak muda menjadi salah satu pilar penting untuk memajukan bangsa di masa depan.

Sebab, ide-ide dan pola pikirnya sangat membantu dan menjadikan mereka sebagai pemimpin di masa depan untuk meneruskan demokrasi yang ada di Indonesia.

Bisa diliat dari antusias pada data yang ada di Pemilu 2024 kemarin. Sebagian besar pemilih terdiri dari peran anak muda untuk menentukan siapa saja yang berhak menduduki calon pemerintahan hingga presiden ke depannya.

"Untuk menjaga dan meningkatkan indeks demokrasi, maka peran anak muda menjadi penting. Data pemilu kan menunjukkan anak-anak muda 60 persen lebih," papar Gus Huda.

Di sisi lain, peran atau aktor menjadi salah satu pilar penting juga untuk menerapkan demokrasi. Meskipun ada aturan yang harus dipatuhi bersama.

"Aturan dan sistem demokrasi sebaik apapun, kalau aktornya enggak bener maka jadi enggak benar," tandasnya.

Karena bisa diliat dari kaca mata saat ini kalau demokrasi di Indonesia jangan sampai dipegang oleh kekuasaan tertentu, yang akan berdampak besar terhadap kemajuan bangsa.

"Kalau sampai demokrasi dikuasai kelompok tertentu, pemodal, maka mimpi anak tukang becak bisa jadi Presiden akan sirna," tegasnya.

Walaupun ada perbedaan dari negara China yang merupakan memakai sistem negara otoriter. Rakyatnya terlihat tetap sejahtera dibandingkan dengan Amerika Serikat (AS) yang tidak menjamin adanya kesejahteraan untuk rakyatnya.

"Demokrasi sangat liberal seperti AS ternyata tidak otomatis sejajar dengan tingkat kesejahteraan, dan komunisme model China yang otoriter juga tidak otomatis tidak ada pertumbuhan ekonomi," tutupnya.

Tetapi jangan sampai melunturkan sistem demokrasi yang sudah terbentuk sejak dari era Orde Lama sampai sekarang masa reformasi. (ant/hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:15
01:58
06:38
01:04
05:15
09:25
Viral