Ilustrasi - Vaksinasi Covid-19 kepada warga di Nias..
Sumber :
  • ANTARA

Konsep GISAID+ Meningkatkan Respons Otoritas Kesehatan Menghadapi Pandemi

Senin, 20 Juni 2022 - 15:35 WIB

Yogyakarta - Kerja sama berbagi informasi data virus melalui konsep GISAID+ penting dikembangkan melalui Forum G20 untuk meningkatkan respons otoritas kesehatan menghadapi pandemi

“Saat di awal pandemi muncul virus Corona original Wuhan. Kalau China tidak kasih tahu, Indonesia tidak tahu ada COVID-19 dan cara mengatasinya," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Kunta Wibawa Dasa Nugraha dalam The 1st Health Ministers Meeting (HMM) di Hotel Marriot Yogyakarta, Senin, 20 Juni 2022.

China melaporkan kemunculan virus Corona pertama di dunia melalui platform Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID). Laporan itu kemudian dianalisa oleh pakar ilmu kesehatan dari berbagai negara hingga disimpulkan varian original Wuhan itu memiliki karakteristik penularan yang cepat dan berpotensi menimbulkan gejala kesakitan. “Sejak saat itu muncul yang namanya vaksin Pfizer dan Moderna,” ujarnya.

Situasi yang sama terjadi pada saat munculnya varian Delta. Laporan tentang varian Delta dikirim otoritas di Afrika Selatan. Karena itu barian ini bisa dengan cepat diatasi negara-negara di dunia. “Juga saat muncul Omicron. Indonesia bisa dengan cepat menganalisa karakteristik virus seperti cepat menular, tapi dengan efek kesakitan yang ringan,” kata Kunta.

Kerja sama pengembangan berbagi data virus antarnegara ini sangat penting untuk didorong melalui Forum G20 yang kini diperkuat 19 negara, dengan pengaruh ekonomi terbesar di dunia, ditambah organisasi antarpemerintahan dan supranasional Uni Eropa. Tujuannya, agar otoritas kesehatan di seluruh dunia bisa beraksi dengan cepat menyusun langkah mitigasi penanganan situasi maupun pasien dan industri farmasi nasional maupun internasional cepat beradaptasi pada pengembangan produk vaksin maupun obat-obatan.

Pada 1st HMM di Yogyakarta 20-21 Juni 2022 ini, kata Nadia, juga dibahas pengembangan kerja sama berbagi data virus melalui konsep GISAID+. Pengembangan ini menambah varian virus yang dilaporkan pada semua jenis patogen, bakteri atau virus yang non-influenza. “Bedanya dengan GISAID+, mekanisme varian yang akan dilaporkan lebih beragam, tidak hanya influenza, ada monkeypox dan lainnya,” ujarnya. GISAID+ juga diarahkan menjadi forum pengembangan ilmu pengetahuan di antara para peneliti dan institusi terkait di dunia dalam menyusun langkah mitigasi risiko pandemi di masa depan.

Menurut Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, konsep GISAID+ adalah jaringan survailens global yang memungkinkan setiap negara berdiskusi ketika muncul patogen yang berpotensi memicu pandemi berikutnya teridentifikasi di manapun di dunia. “Kami juga akan berdiskusi bagaimana jika pada pandemi berikutnya saat sebuah negara melakukan lockdown, namun kita masih dapat menggerakkan tenaga kerja dan barang,” ujarnya. (HW/ito)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
15:34
06:55
12:57
01:51
06:48
09:30
Viral