Djarot Saiful Hidayat.
Sumber :
  • Antara

Arsitek Ungkap Makna Bangunan dan Proyek Mercusuar Era Bung Karno

Minggu, 3 Juli 2022 - 23:17 WIB

“Ketika kehilangan karakter, maka hilanglah semuanya, tidak menjadi manusia seutuhnya, tidak mempunyai karakter, tidak mempunyai kepribadian yang tangguh, tidak mempunyai semangat juang yang menyala-nyala dan tidak paham dilahirkan sebagai bangsa," kata Djarot. 

Sementara itu, Yuke mengatakan karya Bung Karno turut menghiasi bangunan megah di Indonesia. Gelora Bung Karno, Monumen Nasional (Monas), Masjid Istiqlal, Monumen Selamat Datang, Gedung Conefo DPR RI ialah bagian kecil bangunan yang digagas oleh Putra Sang Fajar itu di Jakarta.

Yuke mengatakan Gelora Bung Karno merupakan warisan Prolamator RI itu untuk menunjukkan kebesaran Indonesia dalam bidang olahraga.

"Beliau (Bung Karno) mengatakan ingin gedung olahraga terbesar di Asia Tenggara yang belum pernah ada sebelumnya. Bung Karno bilang saya hanya mau podium itu dan audiens itu tidak terkena hujan dan panas ketika mereka di sana. Mereka harus happy semua, harus merasakan kenyamanan dalam gelanggang," kata Yuke.

Yuke menerangkan Bung Karno juga menggagas kini Hotel Kempinski yang sangat megah pada saat itu. Bung Karno, kata dia, ingin hotel tersebut dipakai untuk mewadahi delegasi internasional yang mengikuti Asian Games pada 1962. "Dan, sebagai bagan akselerasi pariwisata Indonesia," jelas Yuke.

Tak sampai di situ, Bung Karno juga menggagas pembangunan Masjid Istiqlal yang terletak di samping Gereja Katedral. Bung Karno, kata Yuke, menginginkan Istiqlal menjadi masjid terbesar di Asia Tenggara.

"Untuk di Jakarta saja, perkiraan sejak beliau menjadi presiden, itu sedikitnya sepuluh karya yang tercatat dalam proyek Mercusuar Bung Karno. Tetapi itu di luar proyek pemerintah saat itu. Proyek Mercusuar itu ialah proyek kemegahan Indonesia," kata Yuke. (gan/ebs)
 

Berita Terkait :
1
2
Tampilkan Semua
Topik Terkait
Saksikan Juga
11:01
01:35
03:35
03:51
02:43
03:42
Viral