Jakarta - Elektabilitas calon presiden (capres) potensial Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menurun cukup signifikan dalam hasil survei Indopol Survey & Consulting. Alasannya karena Prabowo masuk dalam jajaran menteri Presiden Jokowi.

Direktur Eksekutif Indopol Survey and Consulting Ratno Sulistiyanto menjelaskan alasan nama Prabowo Subianto kalah dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Menurut Ratno, performa dan kinerja Prabowo selaku menteri di dalam kabinet Jokowi bernama Indonesia Maju menjadi faktor penyebab penurunan elektabilitas.

"Karena kita tahu para pendukung Prabowo jelas berseberangan dengan pendukung Jokowi. Ketika prabowo ingin menggunakan strategi tetap namanya muncul di panggung nasional dengan masuknya di kabinet, ternyata ini tidak diimbangi dukungan politik para pendukungnya," ujar Ratno, dikutip Sabtu (16/7/2022).

Menurutnya, berdasarkan data survei Indopol para pendukung Prabowo bergeser pilihan ke Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.

Dalam survei yang dilaksanakan dalam kurun waktu 24 Juni sampai 1 Juli 2022, elektabilitas Prabowo berada di peringkat ketiga dengan suara 8,94 persen.

Jika dibandingkan dari Januari 2022, elektabilitas Prabowo turun 6,91 persen dari semula 15,85 persen.

Sementara peringkat pertama ditempati oleh Ganjar Pranowo dengan perolehan suara 17,89 persen dan disusul Anies Baswedan 16,42 persen. Di urutan keempat ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan angka 6,10 persen.

Penelitian ini menggunakan data kuantitatif dari 1.230 responden atau masyarakat dengan margin of error sekitar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan masyarakat 95 persen. (saa/put)