Kasus pembunuhan Brigadir J.
Sumber :
  • dok istimewa

Hotman Paris Semakin Yakin Duit Rp 200 Juta Bukanlah Tabungan Brigadir J Tapi Milik Irjen Ferdy Sambo, Ini Alasannya…

Rabu, 24 Agustus 2022 - 10:21 WIB

Jakarta – Pengacara kawakan Hotman Paris turut bersuara mengenai kasus pembunuhan Brigadir J yang didalangi oleh Irjen Ferdy Sambo. Sebelumnya, temuan tentang uang Rp 200 juta di rekening Brigadir Yosua yang dipindahkan Sambo ke rekening Bripka RR pasca kematian sang ajudan menjadi sorotan publik. Hotman Paris memberikan tanggapan tersendiri.

Hotman Paris Yakin Duit Rp 200 Juta Bukanlah Tabungan Brigadir J Tapi Milik Irjen Ferdy Sambo, Ini Alasannya…

Sebelumnya, diketahui duit tabungan Brigadir J Rp 200 Juta di rekening lenyap, dikuras habis Irjen Ferdy Sambo, sebanyak empat rekening Brigadir J diduga dikuras atau dicuri oleh tersangka Irjen Ferdy Sambo.  

Hal tersebut diungkapkan oleh pengacara keluarga Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak di depan Mabes Polri. 

“Ada HP, ATM-nya di empat bank, dan laptop bermerek ASUS," ungkap Kamaruddin, Selasa (16/8/2022). Tak tanggung-tanggung, Kamaruddin menyebut ada uang tabungan senilai Rp200 juta yang ditransfer ke salah satu tersangka. Hal itu dilakukan usai nyawa Brigadir J melayang.  

"Tadi terkonfirmasi sudah, memang benar apa yang saya katakan bahwa tanggal 11 Juli 2022 itu masih transaksi. Masa orang mati mengirimkan duit. Dari rekening almarhum mengalir ke tersangka 200 juta, " kata Kamaruddin. 

¨Uang ratusan juta itu dipindahkan atau ditransfer ke rekening Bripka RR,¨ sambungnya.

Kamaruddin menyebut pihak kepolisian akan mengumumkan perkara ini. Sebelumnya Kamaruddin juga menyinggung keterlibatan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang seharusnya ikut membongkar dugaan aliran dana yang mengalir di antata Ferdy Sambo dan para ajudannya yang terlibat.  

Sebelumnya, kuasa hukum Brigadir Yosua sempat mempertanyakan keterlibatan PPATK dalam kasus kematian kliennya. Ini tak terlepas dari aliran dana yang mengalir di antara Irjen Ferdy Sambo dan ajudannya. 

"Periksalah semua rekening ajudan itu, libatkan PPATK, mereka yang bisa mengungkap itu. Berapa ember uang di rekening-rekening ajudan itu dan ke mana aliran dan dari mana aliran itu berasal,” katanya. 

Berita Terkait :
1
2 3 4 5 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:49
01:41
01:47
06:30
01:40
02:00
Viral