Saat Soekarno berpidato dan dijaga para pria keturunan Arab.
Sumber :
  • Arabindonesia.com

Trah Soekarno Jangan Pernah Lupakan Jasa Para Keturunan Arab, Sejarah Mencatat Bung Karno Pernah Berpesan Agar …

Kamis, 29 September 2022 - 11:16 WIB

Kiprah Husein Muntahar Tidak Berhenti di Situ

Pemilik nama lengkap Sayyid Muhammad Husein bin Salim bin Ahmad bin Salim bin Ahmad Al-Muthahar atau yang akrab disapa Husein Muntahar ini kemudian menjadi salah satu tokoh utama pendiri Pandu Rakyat Indonesia, yang kelak menjadi Gerakan Pramuka.

Bahkan namanya masuk dalam pembentukan dan pembinaan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang beranggotakan pelajar asal berbagai penjuru negeri. Muntahar juga aktif menciptakan lagu. Sebagai seorang komponis handal, sejumlah lagu nasional seperti Dirgahayu Indonesiaku, hymne Syukur, dan Mars Hari Merdeka tercipta dari tangan dinginnya.

Bahkan lagu-lagu kepanduan yang banyak dikenal hingga saat ini merupakan ciptaannya, seperti Gembira, Mari Tepuk, Tepuk Tangan Silang-Silang, Slamatlah, Saat Berpisah, Jangan Putus Asa, hingga Hymne Pramuka.

Pria keturunan Arab-Indonesia ini berasal dari keluarga mapan dan kelompok sayyid yang memiliki garis keturunan kepada Nabi Muhammad. Ia mengenyam sejumlah jenjang pendidikan era kolonial penjajah dan berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada.

Selepas itu pada tahun 1945, Husein Muntahar bekerja sebagai Sekretaris Panglima Angkatan Laut RI di Yogyakarta. Dua tahun kemudian bertugas sebagai pegawai tinggi Sekretariat Negara di Yogyakarta.

Kepiawaiannya menguasai sedikitnya enam bahasa secara aktif mengantarkan ia menjadi Duta Besar RI di Tahta Suci (Vatikan) periode 1969-1973. Selepas itu ia diminta menjabat Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri yang sekarang menjadi Kementerian Luar Negeri.

Semasa hidup, pria kelahiran Semarang pada 5 Agustus 1916 ini diketahui tidak menikah. Namun ia memiliki delapan orang anak semang, enam laki-laki dan dua perempuan. Diserahkan oleh orang tua mereka secara sukarela untuk diakui sebagai anak.

Semuanya kini sudah berumah tangga, dan beliau mendapatkan 15 orang cucu, tujuh laki-laki dan delapan perempuan. Husein Muntahar wafat dua bulan jelang ulang tahunnya yang ke-88. Tepatnya pada hari Rabu, 9 Juni 2004, pukul 16.30 WIB karena penyakit tua. Jasadnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut Jakarta Selatan.

3. Soekarno Pernah Berpesan untuk Kaum Muda Keturunan Arab
Catatan sejarah lain yang menunjukkan kedekatan Soekarno dengan para keturunan arab adalah saat ia berpidato di alun-alun Malang Jawa Timur pada tahun 1953. Ia menyampaikan pidatonya di atas sebuah panggung dadakan yang didirikan serta dijaga oleh empat pemuda tim kepanduan Arab Indonesia Malang.

Keempatnya adalah Abdul Aziz Mahri, AR Bahanan, Ubud Bahanan, Ahmad Baagil. Lantas apa yang disampaikan Bung Karno kepada para turunan arab itu? Berikut pidato lengkapnya.

Berita Terkait :
1 2 3
4
5 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
15:34
06:55
12:57
01:51
06:48
09:30
Viral