Nikolaus Demetouwm, salah satu tokoh masyarakat di Jayapura.
Sumber :
  • istimewa

Kesal Sikap Lukas Enembe Hindari Hukum Berbelit, Masyarakat Jayapura Ceritakan Istilah 'Batu Lingkar' di Papua

Jumat, 14 Oktober 2022 - 11:51 WIB

Jakarta - Kasus dugaan korupsi Gubernur Papua Lukas Enembe masih terus bergulir hingga kini, sebab Lukas belum memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk dilakukan pemeriksaan dengan berbagai alasan.

Alasan terakhir yang diungkapkan oleh Tim Kuasa Hukum Lukas ialah karena Lukas adalah seorang Kepala Suku di tanah Papua maka pihaknya meminta KPK melakukan pemeriksaan di lapangan terbuka di Papua. Sebab, menurut mereka, hal itu sesuai dengan hukum adat di Papua.

Namun ternyata, berbagai alasan yang dilontarkan dari pihak keluarga dan tim kuasa hukum Lukas Enembe membuat sejumlah warga Jayapura kesal.

Nikolaus Demetouwm, salah satu tokoh masyarakat di Jayapura menilai permintaan keluarga Lukas itu mengada-ada.

"Sikap keluarga dan kuasa hukum Gubernur Papua Lukas Enembe berbelit-belit atas pemanggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," ungkap Niko dalam keterangannya, dikutip Jumat (14/10/2022).

Kemudian, Niko menyampaikan, dalam budaya masyarakat pesisir di Papua adapun dikenal istilah ‘batu lingkar’.

"Baru lingkar adalah orang yang dituduh bersalah diperiksa oleh tua-tua adat dipimpin Ondoafi yang duduk melingkar di area batu lingkar tersebut," jelas Niko.

Jika terbukti bersalah, kata Dia, orang tersebut membayar denda adat atau melaksanakan hukuman yang dijatuhkan kepadanya.

"Disaksikan oleh warga kampung, supaya masyarakat sama-sama tahu dan tidak lagi mengulangi perbuatan orang yang dihukum tersebut," paparnya.

Lebih jauh, dia menceritakan, eksekusi hukuman atau pembayaran denda adat di lapangan terbuka bertujuan untuk memberikan efek jera kepada pelaku.

"Selain itu, pelaku diajarkan sebuah prinsip hidup: berani berbuat salah, berani bertanggung jawab. Kesalahan yang sudah dilakukan harus ditebus dengan membayar denda adat," terangnya.

Kaitannya dengan tuntutan keluarga Lukas Enembe tersebut, Niko justru melihat tidak adanya niat baik dari Lukas untuk menghormati adat.

"Justru adat dijadikan tameng bagi Lukas dan para pendukungnya untuk berlindung dari jeratan hukum," pungkasnya. (rpi/ree)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:25
01:03
09:21
10:37
01:40
08:51
Viral