Kalangan Pelajar Dominasi Angka Kecelakaan di Kulonprogo

Kulonprogo - Kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi perhatian serius dari instansi terkait. Kurangnya pemahaman berlalu lintas menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan.

Kepala Dinas Perhubungan Kulonprogo, Lucius Bowo Pristianto mengatakan, penyebab kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) saat ini banyak didominasi oleh faktor manusia atau "human eror". Minimnya keterampilan, karena kelelahan, rendahnya etika berkendara serta kurangnya pemahaman terhadap aturan berlalu lintas dapat menjadi penyebab kecelakaan.

Kalangan remaja dan pelajar merupakan salah satu penyumbang terbesar angka kecelakaan lalu lintas di Kulonprogo. Sehingga perlu adanya penanaman etika bagi kalangan pelajar agar mengerti dan memahami bagaimana cara berkendara yang aman.

"Penyebab kecelakaan paling dominan adalah human error. Sehingga perlu adanya kerja sama dengan satuan pendidikan di Kulonprogo, menanamkan untuk  nilai-nilai etika berlalu lintas kepada para siswa," ujar Bowo di sela kegiatan penandatanganan kesepakatan bersama tentang etika berkendara.

Sementara Bupati Kulonprogo, Sutedjo mengatakan, pelajar menduduki peringkat pertama sebagai pelaku dan korban kecelakaan lalu lintas. Di mana peringkat kedua dipegang oleh karyawan swasta. Faktor penyebabnya pun beragam mulai dari pengguna jalan, kondisi kendaraan dan kondisi jalan.

Merujuk data kecelakaan lalu lintas Polres Kulonprogo, tercatat ada 592 kasus kecelakaan pada tahun 2020 lalu. Dari jumlah tersebut, 39 korban kecelakaan meninggal dunia, 1 luka berat dan 919 luka ringan. Sementara untuk jumlah total kerugiannya mencapai Rp106,4 juta.

(Ari Wibowo/prs)