Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2023)..
Sumber :
  • Rika Pangesti/tvOnenews.com

Tito Karnavian Sebut ASN Terlalu Banyak, Mendagri Dorong Pemuda Jadi Wiraswasta

Rabu, 25 Januari 2023 - 18:22 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah terlalu banyak. Menurut dia, hal ini akan berdampak pada beban anggaran negara.

"Kayanya kita kebanyakan ASN ini, mau merekrut lagi, makanya saya minta teman-teman kepala daerah tolonglah sosialisasikan kepada anak-anak kita bolehlah menjadi ASN, bolehlah menjadi anggota TNI, Polri, Kejaksaan dan lain-lain, oke kalau memang cita-citanya seperti itu," kata Tito.

Tito menjelaskan bahwa anggaran negara membengkak untuk belanja pegawai, membayar gaji dan tunjangan kinerja ASN.



Kemudian dia pun meminta untuk memberikan jeda jika ingin merekrut pegawai. Hal ini guna menjaga stabilitas anggaran negara.

"Tolonglah jangan terlalu banyak porsi APBD untuk kepentingan belanja pegawai, gaji, dan tunjangan kinerja. Artinya, jangan terlalu banyak rekrutmen pegawai lagi," kata dia.

Oleh karena itu, untuk mengurangi beban negara, Tito mendorong para pemuda di Indonesia menjadi wiraswasta atau pengusaha.

"Dorong anak-anak kita untuk berwiraswasta. Lebih baik dorong mereka untuk menjadi bekerja di swasta entrepreneur, supaya mereka membuka lapangan kerja, jangan sampai terlalu berat beban negara untuk membelanja pegawai," jelasnya.

Bahkan dia menyebut bahwa banyak anggaran yang dikorupsi oleh pegawai, hingga sampai ke masyarakat hanya setengah dari pada yang diajukan di proposal pengajuan.

Dan hal itu berdampak pada layanan dan fasilitas publik yang buruk.

"Karena nanti yang untuk masyarakatnya 20 persen, 20 persen itu bocor lagi, dimark up dan lain-lain, yang sampai ke masyarakat cuma 10 persen, makanya banyak jalan yang bocor, yang berantakan, sampah bertebaran, sungai yang kotor, dan lain sebagainya," kata dia.

Kemudian yang kedua, lanjut dia, belanja barang dan jasa agar benar-benar ditekan.

"Karena barang dan jasa itu nanti ujungnya untuk kepentingan operasionalisasi pegawai juga. Belanja modalnya harus diperbesar untuk rakyat," tandasnya.(rpi/muu)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:59
02:00
01:32
25:54
04:20
02:33
Viral