Ibu korban gagal ginjal akut pada anak, Yeti memegang foto anaknya, Rizki Fajar Pamungkas di PN Jakpus, Selasa (7/2/2023)..
Sumber :
  • Rika Pangesti/tvOnenews.com

Ibu Korban Gagal Ginjal di Jakarta Timur Beberkan Kronologi Anknya Jalani Pengobatan hingga Meninggal

Selasa, 7 Februari 2023 - 22:22 WIB

Jambi, tvOneneews.com - Ibu korban gagal ginjal akut di Jakarta Timur membeberkan kronologi anaknya meninggal dunia.

Muhammad Rizki Fajar Pamungkas (11), siswa kelas 6 Sekolah Dasar (SD) asal Klender, Jakarta Timur yang menjadi korban gagal ginjal akut pada anak. Rizki kehilangan nyawanya pada 24 Oktober 2022.

Ibu korban, Yeti (54) menjelaskan kronologi pengobatan Rizki mulai dari gejala lemas saat menjalani ujian di sekolah hingga nyawa anaknya tak tertolong.

Yeti mengatakan, kepergian Rizki begitu cepat, hanya dalam waktu tiga pekan dari mulai gejala awal sakitnya.



Gejala awal 3 Oktober 2022

"Pertamanya anak saya tuh masih sekolah, lagi UTS dia lemes, terus saya bawa ke klinik 24 jam. Memang sebelumnya pernah sakit sih, panas batuk pilek gitu, dibawa ke klinik 24 jam dikasih minum obat sirop sama puyer," jelas Yeti kepada tvonenews.com saat ditemui usai sidang gugatan Class Action Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (7/2/2023).

"Udah sehat, sekolah UTS tuh Senin sampai Jumat, udah selesai," sambungnya.

Kemudian, 10 Oktober 2022, kata Yeti, pada hari seninnya Rizki merasa lemas lagi.

"Lemas lagi saya bawa ke rumah sakit Hermina Jatinegara, terus dari situ langsung masuk UGD, langsung malamnya masuk ke rumah picu, udah tuh gak pulang lagi," kata Yeti.

"Lima hari di Hermina (Hingga 15 Oktober 2022) dikasih tahu kalau anak saya gagal ginjal akut," imbuhnya.

Dia menyebut, karena anaknya divonis gagal ginjal akut, maka Rizki dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo agar dapat dilakukan cuci darah.

"Suami saya dikasih tahu sama dokter di RS Hermina kalau anak saya kena gagal ginjal akut. Terus dioper ke RS Cipto. Ada tiga pilihan, pilihannya rumah sakit Harapan Kita, Cipto sama Fatmawati. Alhamdulillah dapet yang di Cipto karena katanya harus cuci darah anak saya. Akhirnya dioper ke Cipto hari Jumat malam atau udah Sabtu dini hari ya jatuhnya," papar dia.

Setelah dibawa ke Rumah Sakit Cipto, kata Yeti, Rizki langsung masuk ke ruang PICU.

Untuk diketahui, Pediatric Intensive Care Unit (PICU) adalah ruang perawatan intensif untuk bayi dan anak-anak yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus, guna mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital.

"Terus disana anak saya dipasang HDL (High Density Lipoprotein). Tapi anak saya pas pemasangan HDL berontak ya kena kecabut, anak saya koma tiga hari, dari Sabtu, Minggu, Senin," terang Yeti.

15 -17 Oktober 2022 Koma
18 Oktober Sadar

"Selasa sadar jam 5 pagi saya dipanggil, kalau anak saya sadar. Itu saya sempat nyari darah sama suami saya buat anak saya kan kurang darah ya karena habis koma, HDL-nya dicabut," sambungnya.

Yeti menjelaskan, setelah sadar, Rizki sempat dipindah ke ruang rawat selama dua hari. Kemudian, dokter mengizinkan Rizki untuk pulang ke rumah.

20 Oktober 2022 Pulang dari RS Cipto Mangunkusumo

Namun demikian, Yeti tak memahami alasan dokter mengizinkan anaknya pulang. Apakah telah pulih atau tidak.

"Saya gak tahu kalau dibolehin pulang itu anak saya sudah sembuh atau enggaknya. Berobat sempat sekali pertemuan doang, terus hari seninnya anak saya meninggal," kata Yeti.

24 Oktober Meninggal dunia

Yeti menjelaskan, saat Senin 24 Oktober Rizki sempat mengalami buang-buang air pada pagi hari.

"Anak saya pagi subuhnya kan buang-buang air, karena katanya anak saya gagal ginjal, saya gak berani minumin obat, saya mau bawa ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit persahabatan anak saya gak tertolong. Meninggalnya di RS Persahabatan, Jakarta Timur," jelasnya.

Kendati demikian, Yeti mengaku ikhlas kehilangan anak bungsunya. Namun dia menduga kuat bahwa penyebab anaknya menderita gagal ginjal akut yakni karena meminum obat sirop dan puyer yang ia dapati dari Klinik 24 Jam.

"Kalau saya sih ikhlas, namanya udah takdirnya," ucap Yeti.

Dia mengatakan, bahwa obat tersebut sesuai resep dokter yang diberikan saat ia berobat. Bukan membeli secara mandiri di luaran tanpa resep dokter.

"Itu obat yang dari klinik Cipinang ya, klinik 24 jam itu dikasih sirop sama puyer, siropnya parasetamol, puyernya gak tau kita, karena udah jadi puyer. Ya itu dari situ," kata dia.(rpi/muu)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:28
00:58
06:16
01:54
01:38
10:26
Viral