Timnas menjamin hasil rating tinggi bagi siaran televisi nasional..
Sumber :
  • pssi

Ulasan Sepakbola: “Televisi dan Sepakbola, Begini Dalilnya…”

Sabtu, 9 Juli 2022 - 17:08 WIB

Pembaca, tadinya sepakbola bukan primadona, substansinya sekadar program alternatif. TV mulai marak menayangkan sepakbola pada awal 1990-an, seiring dengan tumbuhnya TV swasta. Semua bermula pada 1994, ketika PSSI (cq PT Liga) meluncurkan Liga Dunhill, menyusul Liga Mandiri.

Ketika itu, tak ada hak siar atau TV rights. PSSI justru membayar televisi untuk menayangkan Ligina maupun tim nasional. Barternya: PSSI mendapat beberapa spot iklan untuk sponsornya. Alhasil, selain mendapat uang dari PSSI dan iklan, TV juga memiliki materi rekaman pertandingan. Jadi, TV meraih keuntungan double.

Model bisnis (semi-blocking time) berlangsung hingga 2005. Pada 2006, PSSI mengubah sistem, sejalan dengan peluncuran konsep industri sepakbola, PSSI tidak lagi membayar, tapi justru menjual hak siar Liga dan tim nasional. Pihak TV sempat jual mahal tapi, karena sepakbola punya magnet, akhirnya menurut.

Stasiun antv - televisi sport nomor satu saat itu - menang tender. Proposalnya fantastis, kontrak 10 tahun seharga Rp100 milar rupiah, dan bayar kontan di depan. Proposal antv mengalahkan TV lain, seperti RCTI, MNC, dan Lativi. Tapi RCTI dapat hak siar Timnas. Stasiun SCTV dan INDOSIAR belum tertarik pada sepakbola, tidak ikut tender.

PSSI hanya menjual hak siar Liga, sedangkan biaya produksi untuk 306 pertandingan di berbagai stadion di seluruh Indonesia, sekitar Rp60 miliar, ditanggung antv. Jadi sesungguh harga kompetisi sekitar Rp70 miliar, sehingga biaya satu pertandingan (ditambah studio cost) sekitar Rp250 juta.

Sekarang, harga Liga Indonesia sudah melambung hingga tiga kali lipat. Liga 1 BRI 2022 berharga kisaran Rp200 miliar, yang mencakup hak siar dan biaya produksi atau satu laga berharga sekitar Rp700 juta. Harga hak siar tim nasional lebih mahal, mencapai Rp1,5 sampai 2 miliar rupiah.

Harga itu mengalahkan satu episode sinetron kelas A atau film box office Holywood sekalipun. Tak heran, bila yang punya kemampuan membeli laga Liga maupun Timnas cuma Emtek Grup (SCTV, INDOSIAR, O'Channel, Vidio) atau MNC Grup (RCTI, MNCTV, GlobalTV, Inews, MNC Vision).

Berita Terkait :
1
2
3 4 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:38
01:55
02:13
05:10
03:07
02:26
Viral