Suporter Persis Solo Dilarang Datang ke Maguwoharjo saat Lawan PSS Sleman

Meski tidak diberikan kuota, tapi Rangga berharap hal ini tidak mengganggu persaudaraan yang telah terjalin baik antara suporter PSS dengan suporter Persis. Sebab menurutnya ini bukan menguntungkan salah satu pihak, melainkan demi kepentingan dan keselamatan semua orang.

"Saya berharap semoga hal ini dapat diterima oleh seluruh suporter Persis. Kami juga meminta maaf karena belum bisa menerima suporter Persis karena kondisi yang ada saat ini. Semoga kita semua bisa bersua dalam kondisi yang lebih baik dari sekarang," ujarnya.

Terpisah, Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto membenarkan pihaknya telah mengirimkan surat kepada PT LIB. Tidak adanya kuota suporter ternyata bukan hanya untuk suporter Persis, tapi juga untuk suporter PSCS Cilacap yang timnya akan bertanding melawan PSIM Yogyakarta di Stadion Sultan Agung, Bantul, pada 11 September 2022.

"Kami minta kepada PT LIB berkoordinasi dengan LOC PSS, LOC Persis, LOC PSIM, LOC PSCS untuk tidak memberikan kuota menonton di Stadion Maguwoharjo dan Sultan Agung bagi suporter Persis dan suporter PSCS," ujarnya saat dihubungi tvOnenews.com.

Seperti diketahui, dalam satu bulan kemarin dua suporter PSS Sleman, Tri Fajar Firmansyah dan Aditiya Eka Putranda, meninggal dunia akibat pengeroyokan yang diduga dilakukan suporter tim lain.

Tri Fajar meninggal dunia 2 Agustus 2022 setelah dirawat di RSPAU Hardjolukito lebih dari sepekan akibat penganiayaan di Babarsari pada 25 Juli 2022. Kemudian Aditiya Eka meregang nyawa pada 28 Agustus karena diduga dianiaya belasan suporter Brajamusti usai menonton pertandingan antara PSS Sleman vs Persebaya.

Keduanya merupakan suporter dari kelompok Brigata Curva Sud (BCS). Pasca peristiwa ini, BCS memutuskan untuk melakukan aksi "Tarik Diri" dengan tidak akan menyaksikan empat laga PSS Sleman selama bulan September, termasuk saat melawan Persis. (Apo/Buz).