Gugurnya Anggota TNI di Papua, Pengamat Militer: Ada Apa Dengan Kualitas Kopassus Kita?

Kamis, 20 April 2023 - 05:45 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Sebelumnya, santer beredar informasi melalui pesan WhatsApp yang menyatakan bahwa data prajurit yang gugur akibat serangan KKB sebenarnya adalah 6 orang.

Hal ini pun diperkuat dengan keterangan dari Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel (Kav) Herman Taryaman.

Kolonel (Kav) Herman Taryaman, mengungkapkan empat jenazah prajurit ditemukan pada Rabu (19/04/2023).

Keempat prajurit ini berasal dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat.

Kesimpangsiuran data yang beredar di masyarakat membuat spekulasi bahwa TNI dan Pemerintah sengaja untuk menutup-nutupi jumlah korban serangan KKB tersebut.

Pengamat Pertahanan Connie Rahakundini Bakrie mengatakan bahwa data yang beredar sebelumnya melalui pesan WhatsApp (WA)  jauh lebih cepat.

Connie pun menduga ada kesengajaan dari bocornya data kematian prajurit yang beredar di masyarakat. 

“Saya mau bicara dulu soal data yang bocor. Apapun yang terjadi saya melihat ini ada kesengajaan. Saya sudah beberapa kali melihat kejadian Papua ini dan ini terbesar. 6 orang di 9 orang tertangkap, 21 tidak jelas statusnya,” tutur Connie.

“Saya tuh heran ya karena itu kan berita itu muncul tidak lama dan kejadian sebenarnya, itu (data) sudah beredar. Jadi saya ini lagi heran apakah memang mode kesankan ada dua hal bisa terjadi. Apakah memang bocor atau memang mau dikesankan TNI itu tidak mampu, dan siapa yang ingin mengesankan TNI tidak mampu, itu satu. Kedua, kalau memang sengaja, ini terjadi kebocoran rahasia negara,” tambahnya.

Connie pun mempertanyakan kualitas Kopassus yang terkenal salah satu Satuan Khusus terhebat dan berbahaya di dunia.

“Kenapa bisa kedodoran begini, jangan-jangan nanti ketemu sungai, enggak pantas kalau saya ngomong kayak gitu. Jadi jangan sampai berita-berita ini malah menampar muka kita sendiri. Jadi saya berharap TNI bekerja sama dengan Kominfo untuk mencari siapa yang membocorkan ini,” tegas Connie.(awy)
Jakarta, tvOnenews.com - Sebelumnya, santer beredar informasi melalui pesan WhatsApp yang menyatakan bahwa data prajurit yang gugur akibat serangan KKB sebenarnya adalah 6 orang.

Hal ini pun diperkuat dengan keterangan dari Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel (Kav) Herman Taryaman.

Kolonel (Kav) Herman Taryaman, mengungkapkan empat jenazah prajurit ditemukan pada Rabu (19/04/2023).

Keempat prajurit ini berasal dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat.

Kesimpangsiuran data yang beredar di masyarakat membuat spekulasi bahwa TNI dan Pemerintah sengaja untuk menutup-nutupi jumlah korban serangan KKB tersebut.

Pengamat Pertahanan Connie Rahakundini Bakrie mengatakan bahwa data yang beredar sebelumnya melalui pesan WhatsApp (WA)  jauh lebih cepat.

Connie pun menduga ada kesengajaan dari bocornya data kematian prajurit yang beredar di masyarakat. 

“Saya mau bicara dulu soal data yang bocor. Apapun yang terjadi saya melihat ini ada kesengajaan. Saya sudah beberapa kali melihat kejadian Papua ini dan ini terbesar. 6 orang di 9 orang tertangkap, 21 tidak jelas statusnya,” tutur Connie.

“Saya tuh heran ya karena itu kan berita itu muncul tidak lama dan kejadian sebenarnya, itu (data) sudah beredar. Jadi saya ini lagi heran apakah memang mode kesankan ada dua hal bisa terjadi. Apakah memang bocor atau memang mau dikesankan TNI itu tidak mampu, dan siapa yang ingin mengesankan TNI tidak mampu, itu satu. Kedua, kalau memang sengaja, ini terjadi kebocoran rahasia negara,” tambahnya.

Connie pun mempertanyakan kualitas Kopassus yang terkenal salah satu Satuan Khusus terhebat dan berbahaya di dunia.

“Kenapa bisa kedodoran begini, jangan-jangan nanti ketemu sungai, enggak pantas kalau saya ngomong kayak gitu. Jadi jangan sampai berita-berita ini malah menampar muka kita sendiri. Jadi saya berharap TNI bekerja sama dengan Kominfo untuk mencari siapa yang membocorkan ini,” tegas Connie.(awy)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
11:01
01:35
03:35
03:51
02:43
03:42
Viral