Sistem Zonasi Penerimaan Siswa Ada "Titipan Alamat, Perlu Kaji Ulang?

Jakarta, tvOnenews.com - Sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang berlangsung secara online bisa dimanipulasi salah satunya adalah pada sistem Zonasi. 

Kecurangan itu ditemukan Walikota Bogor Bima arya saat memverifikasi langsung data PPDB ke lapangan. 

Hasilnya ada 155 siswa yang memalsukan alamatnya dan kini mereka terancam dikeluarkan dari sistem. 

Warga Bogor, Jawa Barat berkeluh-kesah di media sosial mengenai sistem penerimaan PPDB di kotanya mereka curiga ada yang mencurangi sistem zonasi dengan cara pindah kartu keluarga demi masuk SMA Negeri 1. 

Ketua Dewan Pendidikan Kota Bogor Deddy Karyadi mengatakan dirinya bersama dengan Walikota Bima Arya sudah menemukan siswa “titip alamat” dari awal sistem zonasi diberlakukan.

Namun menurut Deddy yang paling mengkhawatirkan, setiap tahun jarak terjauhnya semakin dekat dengan sekolah.

“Mengkhawatirkan yang paling mengkhawatirkan sekali adalah setiap tahun jarak terjauhnya itu makin berkurang. Jadi jarak terjauh itu makin dekat dengan sekolah. Dalam artian dalam jarak yang semakin dekat itulah siswa tersebut berkumpul, yang kalau diambil dari kenyataan di lapangan jumlah rumah dan jumlah usia sekolah masyarakat yang real di daerah tersebut tidak sebesar itu,” tutur Deddy.

Deddy menegaskan bahwa dengan mudahnya sistem zonasi dimanipulasi dan dimanfaatkan oleh pihak mencari keuntungan menjadi bukti bahwa pemerintah harus mengkaji ulang sistem ini.

“Paling tidak di beberapa kota yang menghadapi masalah yang sama dengan Kota Bogor . Saya rasakan ini bertentangan juga dengan semangat kurikulumnya merdekanya,” ucap Deddy.(awy)