Untuk Menghindari Mahalnya Biaya Tes PCR, Pemerintah Akan Batasi Harga | tvOne

Selasa, 29 September 2020 - 09:29 WIB

Jakarta,- Untuk menghindari mahalnya biaya tes usap PCR di sejumlah institusi swasta, pemerintah berencana menetapkan batasan biaya. Ketua BNPB Doni monardo mengatakan Satgas penanganan covid-19 bersama Kementerian Kesehatan tengah mengkaji penetapan tarif batas untuk test usap PCR.

Pemerintah tengah mengkaji usulan dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang menghitung tarif ideal untuk test pcr.

"Kemudian soal tes swab, kami sampaikan bahwa BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) telah memberikan estimasi harga untuk yang sifatnya kontraktual sebesar Rp439.000 per spesimen sedangkan untuk yang sifatnya mandiri, usulan dari BPKP adalah Rp797.000," kata Donny, Senin 28 September 2020.

Usulan pembatasan tarif dilakukan menyusul banyaknya keluhan masyarakat terhadap mahalnya biaya pcr. Saat ini biaya test PCR bervariasi antara satu hingga dua juta rupiah.

"Namun angka ini masih akan dilakukan evaluasi lagi oleh tim dari Kementerian Kesehatan sehingga angka itu nanti tidak memberatkan masyarakat tetapi juga tidak merugikan para pengusaha yang bergerak di bidang jasa pemeriksaan laboratorium," kata Monardo.

Kemudian terkait uji PCR, kata dia, pemerintah sedang mengkaji laporan BPKP. "Memang laporan BPKP harganya ada yang direkomendasikan, yakni satu yang untuk individual dan kedua yang berkelompok. Ini juga akan kami matangkan," katanya.

Sedangkan terkait Standar Nasional Indonesia tentang masker, menurut dia, tergantung kondisi wilayah masing-masing. "Sebenarnya masker ini semuanya berguna, tidak ada masker yang tidak berguna. Namun sekali lagi, bagi daerah yang zona merah, lantas tingkat risiko penularan tinggi, perlu kita buatkan  standardisasi," kata dia.

Tim pakar bersama dengan beberapa perusahaan, kata dia, telah bisa membuat masker yang diproduksi secara lokal tetapi memiliki standar filter yang cukup tinggi, antara 70-80 persen.

Sementara itu, hingga Senin (28/9) jumlah terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia mencapai 278.722 orang dengan penambahan sebanyak 3.509 kasus baru. Terdapat 206.870 orang dinyatakan sembuh dan 10.473 orang meninggal dunia. Sedangkan jumlah pasien suspek mencapai 131.361 orang.

Menurut Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang juga Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, harga itu juga masih dipertimbangkan. (afr/ito)

 

(lihat Juga: Belasan orang meninggal dunia akibat tertimbun longsor di tarakan)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
12:33
02:09
08:03
01:19
03:36
08:48
Viral