Akibat Krisis Politik dan Tuntutan Rakyat, Presiden Kirgistan Mundur | tvOne

Jumat, 16 Oktober 2020 - 10:50 WIB

Bishkek, Kirgistan – Presiden Kirgistan Sooronbay Jeenbekov mundur dari jabatannya akibat krisis politik dan tuntutan rakyatnya. Ia melepas kursi kepresidenan setelah terjadi kerusuhan akibat sengketa pemilihan umum.

Kirgistan bergejolak sejak Pemilihan Parlemen pada 4 oktober, setelah kelompok koalisi Jeenbekov mendeklarasikan kemenangan. Namun klaim keberhasilan itu ditolak oposisi.

Setelah hasil pemilu parlemen diumumkan, pendukung oposisi turun ke jalan dan merebut gedung-gedung pemerintah. Mereka mendorong pihak berwenang untuk membatalkan pemungutan suara. Otoritas setempat akhirnya membatalkan hasil pemilu.

Dalam sebuah pernyataan, Jeenbekov mengatakan khawatir kerusuhan akan terjadi jika pengunjuk rasa melakukan aksi protes di kompleks istana kepresidenan. Ia juga mengatakan tidak ingin tercatat dalam sejarah Kirgistan sebagai presiden yang menumpahkan darah dan menembak warganya sendiri.

Pada Rabu, Jeenbekov menerima pilihan parlemen atas Sadyr Japarov sebagai Perdana Menteri. Japarov adalah seorang nasionalis sekaligus tahanan politik yang pekan lalu dibebaskan dari penjara oleh kelompok oposisi. Japarov beserta pengikutnya menuntut Presiden Jeenbekov agar menyerahkan kekuasaannya.

Setelah Jeenbekov mengundurkan diri, Ketua Parlemen Kanatbek Isayev yang mengambil alih tugas presiden. Namun jika Isayev juga mengundurkan diri kekuasaan akan diberikan kepada Japarov.

Ratusan pendukung Japarov berkumpul di sekitar kediaman presiden. Saat berita pengunduran diri Jeenbekov sampai kepada mereka, mereka mulai meneriakkan "Parlemen Harus Pergi!" dan "Isayev Harus Pergi!".

Juru bicara perdana menteri menolak berkomentar apakah Japarov akan meminta Isayev untuk mundur juga.

Kirgistan, merupakan negara pecahan Uni Soviet yang berbatasan dengan China. Negara ini mengalami kekacauan politik selama bertahun-tahun. Jeenbekov kini menjadi presiden ketiga yang digulingkan melalui pemberontakan populer sejak 2005. (act)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
12:33
02:09
08:03
01:19
03:36
08:48
Viral