TNI-Polri Jaga Ketat Titik Vital Jakarta, Ada Demo UU Ciptaker Susulan? | tvOne

Selasa, 20 Oktober 2020 - 13:08 WIB

Jakarta – Aparat gabungan TNI, Polri, dan Pemda menjaga ketat sejumlah titik vital di Jakarta, karena ada rencana demonstrasi susulan penolakan Undang-undang Cipta Kerja (Ciptaker) dan peringatan satu tahun pascapelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Pemerintah mengerahkan sepuluh ribu personel untuk mengamankan objek-objek penting di Ibu Kota serta pengamanan masyarakat. Juga disiapkan sepuluh ribu personel gabungan cadangan.

Peningkatan pengamanan ini telah dilakukan sejak Selasa dini hari setelah sejumlah kelompok berencana kembali berunjuk rasa. Salah satunya di antaranya adalah massa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia.

Penjagaan ketat juga berlangsung di kawasan sekitar Istana Merdeka. Seperti di area Patung Kuda di Jalan Medan Merdeka Barat. Polisi juga memasang barikade kawat berduri serta menutup akses jalan menuju Istana. Sebab di lokasi ini kerap menjadi titik kumpul peserta aksi sebelum mendekati wilayah ring satu presiden.

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan pihaknya juga telah mengalihkan arus lalu lintas di enam titik dekat istana.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budi Sartono mengingatkan kepada masyarakat yang akan menyampaikan pendapat atau aspirasinya untuk mematuhi protokol kesehatan agar tidak tertular COVID-19 atau bahkan menimbulkan klaster demonstrasi.

"Kami tidak bosan-bosan juga mengingatkan di masa Pandemi COVID - 19 saat ini, tolong semua mematuhi protokol kesehatan, itu yang utama," kata Kombes Pol Budi di Jakarta, Selasa.

Budi mengatakan pihaknya menyiagakan 1.200 personel gabungan Polri dan TNI untuk mengamankan Jakarta Selatan. Pengamanan ini dilakukan untuk mencegah aksi anarkis dalam kegiatan penyampaian pendapat oleh masyarakat yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban hingga merusak fasilitas umum.

"Kami juga tidak segan-segan untuk mengambil tindakan kepolisian apabila ada yang berbuat anarkis ataupun tindakan-tindakan lain yang muaranya menimbulkan kerusuhan sehingga menimbulkan kerusakan fasilitas-fasilitas umum," kata Budi.

Polres Metro Jakarta Selatan juga melakukan penjagaan di batas-batas wilayah dengan fokus utama mencegah ada massa unjuk rasa yang membawa senjata tajam, kembang api, batu, dan benda berbahaya lainnya.

Sedangkan Kasie Ops Satpol PP DKI Jakarta Fitrano Jaya Putra mengatakan pihaknya memfokuskan penjagaan di empat titik lokasi dalam rangka pengamanan  terhadap aksi buruh dan mahasiswa.

"Kita ada 12 titik yang dijaga, dari 12 titik itu ada 4 yang kita fokuskan pengamanannya. Pertama di kolong Kedubes Amerika, kedua di Stasiun Gambir, ketiga di Jalan Budi Kemuliaan, dan terakhir di Traffic Light (TL) Sabang," kata Fitrano saat dihubungi, Selasa.

Sama seperti minggu lalu, Satpol PP DKI Jakarta mengerahkan sebanyak 350 personel gabungan dari lima kota dan satu kabupaten dengan fungsi utama menghalau pedagang kaki lima (PKL) untuk masuk ke area yang akan digunakan untuk kegiatan unjuk rasa. (act/ant)

(Lihat juga: PRABOWO TUDING ASING BEKINGI DEMO)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
12:33
02:09
08:03
01:19
03:36
08:48
Viral