Ricuh!! Anggota DPRD dan Kepala BAPPEDA Pulau Morotai | tvOne

Kamis, 22 Oktober 2020 - 22:32 WIB

Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara – Kericuhan terjadi antara anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pulau Morotai, Fadli Djaguna dengan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Abjan Sofyan. Keributan itu berlangsung di tengah rapat pembahasan pinjaman Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai antara Bappeda dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD, Rabu, 21 Oktober 2020. Fadli sempat menyerang Abjan karena menganggapnya melecehkan Banggar dengan ucapannya.

Di rapat Banggar meminta penjelasan resmi terkait APBD Perubahan 2020 yang didalamnya ada rincian pinjaman Rp200 miliar oleh Pemkab ke Pemerintah Pusat.

"Hari ini kita atas nama Badan Anggaran meminta penjelasan resmi terkait alasan Pemerintah Daerah tidak mengajukan APBD Perubahan ke DPRD," kata Ketua DPRD Morotai Rusminto Pawane.

Anggota DPRD Fadli Djaguna kemudian menanyakan dokumen tentang pinjaman Rp200 miliar itu.

"Saya bisa bayangkan dokumen APBD Perubahan itu hanya disusun oleh Kepala Bappeda dan Bupati. Yang kedua, apa urgensinya APBDP disusun di luar Morotai?", tanya Fadli.
Namun menurut Abjan, dokumen APBD-P sudah disusun jauh sebelumnya oleh Bappeda bersama Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

"Sudah ada pembahasan dengan TAPD, Keuangan dan saya sendiri yang susun," jawab Abjan.

Fadli terus mencecar Abjan dengan sejumlah pertanyaan. Beberapa dijawab singkat oleh Abjan.

"Nyatanya sampai hari ini belum ada finalisasi dan waktunya sudah habis," tanya Fadli lagi.

"Memang belum," kata Abjan.

"Apanya yang belum?" ujar Fadli.

"Belum," jawab Abjan singkat.

"Kerja-kerja kalian apa?" kata Fadli dengan nada suara mulai meninggi.

"Tidur," jawab Abjan.

Jawaban Abjan ini membuat Fadli emosi dan langsung melempar mikrofon ke arah Abjan yang duduk di seberangnya. Fadli membanting meja untuk maju mendekati Abjan. Ini membuat gelas serta piring di atas meja Fadli jatuh dan pecah.

Sejumlah orang langsung menahan Fadli yang hendak memukul Abjan. Keributan ini berlangsung sekitar 10 menit. Selama itu pula Fadli terus mengejar Abjan dan berusaha melampiaskan kemarahannya.

Usai kejadian, Fadli menjelaskan alasannya naik pitam.

“Saya ketahui karena saya ini wakil rakyat, ketika saya tanya apa sih alasan pemerintah daerah tidak mau mengajukan APBD-P mereka tidak memberikan alasan yang rasional, alasan yang detail. Justru ketika saya tanyakan begitu mereka bilang, karena memang belum mau kami ajukan. Saya tanya apa alasannya kalian tidak ajukan sampai hari ini? Sementara waktu pembahasan kita sudah mau selesai di APBD-P. Apa kerja kalian, saya tanya. Dia jawab, Pak Kepala Bappeda sebagai sekretaris tim dia menjawab bahwa saya tidur. Dengan kata tidur saya menganggap bahwa ini kita mengurus hajat hidup rakyat kok anda bermain-bermain? Kok rakyat sangat dientengkan. Kalau DPRD sudah dientengkan kaya begini, DPRD juga sudah tidak dihargai mana mungkin pemerintah bisa menghargai rakyat kita? Dari situ menimbulkan, membuat saya marah, naik pitam sehingga saya bertindak karena kami di lembaga merasa dilecehkan,” jelas Fadli.

Sementara Abjan mengaku perilakunya merupakan spontanitas atas sikap Fadli.

“Penganggaran menyangkut dengan APBD Perubahan itu bisa melalui peraturan kepala daerah nah ini sudah saya jelaskan, tetapi setelah itu dipertanyakan terus, kemudian ngomongnya juga sudah kasar. Kasar dan menurut saya tidak beretika sebagai seorang anggota yang terhormat. Artinya kita saling menghargai, kalau mau dihargai ya kita saling menghargai. Nah sampai di situ ya mungkin kata terakhir ini merupakan fiksi saja karena saya diserang terus saya bilang bahasanya saya tidak kerja, saya tidur saja. Itu sebenarnya spontanitas, tapi saya selaku pemerintah saya mohon maaf. Tidak mungkin saya melakukan ketersinggungan. Tapi sebenarnya niat saya tidak seperti itu. Hanya spontanitas,” kata Abjan. (act)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:02
00:54
07:24
07:59
06:48
02:28
Viral