Pembelaan Prabowo untuk Jokowi | Laporan Utama tvOne

Jumat, 23 Oktober 2020 - 19:03 WIB

Jakarta – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto muncul bak tameng bagi Presiden Joko Widodo. Mantan Danjen Kopassus itu turut menjawab semua keluh kesah publik atas lahirnya Undang-undang Omnibus Law dan Cipta Kerja. Prabowo pun tak sungkan menuding peran asing di belakang gelombang penolakan. Mengapa Menhan ikut  turun tangan menjawab segala kritik. Apakah ini pembelaan Prabowo untuk Jokowi?

Selama setahun menjabat sebagai menteri pertahanan, Prabowo sebenarnya tergolong seorang menteri yang irit bicara. Jarang sekali dia berpanjang-panjang mengomentari sepak terjangnya di pemerintah.

Namun pesaing Joko Widodo dalam dua kali pemilihan presiden ini tiba-tiba memberi pesan panjang lebar. Prabowo muncul di kala pemerintah dihujani kritik dengan lahirnya Undang-undang Omnibus Law.

“Setelah saya masuk kabinet, saya lebih lihat bagaimana beliau bekerja dan saya yakin bahwa niat beliau baik. Saya yakin beliau nasionalis, beliau mikirin rakyat. Jadi saya paham bahwa buruh merasa paling terkena dan mereka korban dari ini semua. Tapi niat pimpinan—presiden—niat pemerintah justru ingin segera mengatasi ini. Dan untuk mengatasi ini dicarilah semua upaya dan kiat untuk mengurangi hambatan-hambatan yang bisa membuat lambat kebangkitan ekonomi,” kata Prabowo ketika diwawancarai Sabtu, 10 Oktober 2020 lalu.

Mengapa mendadak Prabowo ingin tampil menjadi tameng bagi Jokowi?

“Apa yang dilakukan Pak Prabowo saya membacanya bisa dilihat dari dua kacamata, pertama kacamata Pak Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. Kita tahu menteri pertahanan ini posisi yang sangat strategis, satu posisi menteri yang bisa menggantikan presiden dan wakil presiden ketika dalam posisi berhalangan. Dan tentu tidak ada pilihan lain sebagai menteri pertahanan untuk selalu menegaskan posisinya mendukung posisi politik presiden. Kacamata kedua, posisi Pak Prabowo sebagai  Ketua Umum Partai Gerindra. Kita tahu dibandingkan menteri-menteri yang ada di kabinet saat ini posisi paling atas itu dimiliki oleh menteri yang menjabat sebagai ketua umum partai politik. Karena selain dia memiliki kemampuan profesionalitas, ketua umum partai politik juga memiliki basis massa. Di antara ketum-ketum partai politik yang saat ini menjadi menteri saya melihat yang paling bisa dipegang Pak Jokowi saat ini adalah Pak Prabowo,” kata pengamat politik Muhammad Tri Andika.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahrial Adian mengatakan apa yang dilakukan Prabowo sudah sesuai dengan tugasnya, “itu tugas para menteri untuk menjelaskan ke publik seterang-terangnya. Sebagai bawahan tentu saja sebelum presiden, ya yang bersangkutan yang lebih dulu pasang badan. Sehingga presiden hanya menjelaskan garis besarnya saja, tetapi hal-hal teknis ya tugas para menteri”

Sedangkan pengamat politik Adi Prayitno menilai pembelaan menhan terhadap presiden tak selalu kewajiban konstitusional.

“Bahwa pembelaan Prabowo terhadap Jokowi dalam hal ini bukan melulu soal kewajiban konstitusioanl sebagai pembantu dan menteri. Tetapi ini menyangkut Prabowo ingin menunjukkan kepada publik politik akomodasi yang selama ini dilakukan Jokowi terhadap Prabowo bukan hanya sekadar ingin meredam suasana politik yang ada, tetapi Prabowo ingin menunjukkan dirinya cukup total secara politik sudah tidak ada jarak psikologis yang cukup kuat antara Prabowo dan Jokowi,” kata Adi. (act)

(Lihat juga: PRABOWO TUDING ASING BEKINGI DEMO)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
09:04
01:41
01:18
01:54
01:26
01:52
Viral