Turki Protes Mengenai Karikatur yang Menghina Erdogan | tvOne

Kamis, 29 Oktober 2020 - 11:07 WIB

Ankara, Turki,- Ketegangan antara Turki dan Prancis makin meningkat menyusul tabloid Prancis membuat penghinaan kepada Presiden Turki Tayyib Erdogan. Turki melayangkan protes, tetapi Prancis mengabaikan protes tersebut. Sementara itu, Presiiden Turki menegaskan negara-negara barat yang menyerang islam ingin meluncurkan kembali perang salib.

Juru bicara pemerintah Prancis, Gabriel Attal menegaskan Prancis tidak akan pernah meninggalkan prinsip dan nilai-nilainya tentang kebebasan mengungkapkan pendapat dan kebebasan mempublikasi.

Penegasan sikap tersebut disampaikan menanggapi protes yang dilayangkan pejabat pemerintah Turki. Para pejabat Turki memprotes tabloid satir mingguan prancis, Charlie Hebdo yang baru-baru ini menerbitkan karikatur menghina presiden Turki, Tayyip Erdogan.

Sebelumnya, presiden prancis Emmanuel Macron menegaskan Prancis menghormati perbedaan dalam semangat perdamaian, tetapi tidak terima ujaran kebencian dan hanya akan melayani perdebatan yang masuk akal.

Perang Salib Gaya Baru

Sementara itu, Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan negara-negara barat yang menyerang islam ingin meluncurkan kembali perang salib. Hal tersebut disampaikan Erdogan dalam sidang parlemen Turki. Erdogan mengatakan di negara-negara barat telah tumbuh benih-benih kejahatan dan kebencian.

“Mereka ingin meluncurkan kembali perang salib. Sejak perang salib, benih-benih kejahatan dan kebencian berjatuhan di tanah mereka. Dan saat itulah perdamaian diganggu,” kata Erdogan.

Erdogan juga mengatakan melihat adanya tanda tanda negara negara barat kembali ke masa kebiadaban era perang salib lampau. “Prancis, dan Eropa pada umumnya, tidak layak mendapat kebijakan Macron... dan mereka yang berpikiran serupa, yang menyebarkan benih-benih kebencian,” tegas Erdogan.

Pemerintah Turki menegaskan akan mengambil langkah hukum dan diplomatic sebagai respon atas karikatur yang menghina Erdogan.

Baru-baru ini di hubungan Turki dan Prancis, yang merupakan sesame anggota NATO, makin tegang. Ketegangan makin meningkat setelah perbedaan pendapat tentang pembunuhan guru prancis yang menunjukkan karikatur nabi Muhammad sebagai bahan ajar di kelas. (ito)

(Lihat Juga: Warga Prancis asal Turki berharap keterangan erdogan dan Macron lekas mereda)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:49
01:46
04:06
01:58
01:04
09:13
Viral