Berlanjut Kasus Tes Swab HRS, Polisi Sebut Laporan Tak Bisa Dicabut | tvOne

Senin, 30 November 2020 - 18:57 WIB

Bandung, Jawa Barat – Laporan polisi atas Rumah Sakit (RS) UMMI terkait kasus swab test (tes usap) Habib Rizieq Shihab (HRS) tetap berlanjut meski pelapornya mencabut laporan di kepolisian. Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat, Irjen Pol Ahmad Dofiri menegaskan upaya RS UMMI yang diduga menghalang-halangi Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor dalam melakukan pelacakan itu termasuk pidana murni.

“Ini bukan delik aduan, saya sampaikan ini bukan delik aduan. Ini pidana murni. Kalau pidana murni, kewajiban negara melalui aparatnya, dalam hal ini kepolisian, untuk meng-handle langsung untuk mengusut perkara itu,” kata Kapolda di Kota Bandung, Senin, 30 November 2020.

Dofiri juga meragukan Wali Kota Bogor Bima Arya bakal mencabut kasus tersebut.

“Saya tidak yakin wali kota bersungguh-sungguh menyatakan itu,” ujar Dofiri.

Kapolda Jawa Barat memastikan akan bertindak tegas terhadap siapapun yang kurang serius dalam penanganan Covid-19.

“Saya ingatkan kepada semuanya, apakah kita akan membiarkan terus korban berjatuhan? Dan apa kita terus membiarkan—berapa besar anggaran negara yang dikeluarkan untuk penanganan Covid-19? Jadi kalau misalnya ada yang mencla-mencle, masih ada yang kurang serius terhadap penanganan, terutama untuk protokol kesehatan, saya sampaikan kita akan mengambil langkah-langkah hukum yang tegas dan terukur,” katanya tegas.

Dofiri mengatakan tindakan Rizieq Shihab yang pulang secara diam-diam dari RS UMMI, memiliki konsekuensi hukum, baik terhadap pihak rumah sakit maupun HRS sendiri.

Sebelumnya pada Sabtu (28/11), Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor melaporkan Direktur Utama dan Manajemen Rumah Sakit UMMI Kota Bogor ke Polresta Bogor Kota dengan dugaan menghambat dan menghalang-halangi tugas Satgas Covid-19 dalam menanggulangi penyebaran penyakit menular.

Ketua Bidang Penegakan Hukum dan Kedisiplinan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor Agustiansyah menjelaskan, laporan ke polisi itu bermula dari upaya melakukan swab test terhadap pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang sedang dirawat di RS UMMI.

Wali Kota Bogor yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor kemudian menyarankan agar pihak Rumah Sakit UMMI untuk meminta HRS melakukan swab test. "Pihak rumah sakit menyepakati untuk melakukan tes swab terhadap HRS pada Jumat pagi," katanya lagi.

Tim dari Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor yakni dari Dinas Kesehatan datang ke Rumah Sakit UMMI, pada Jumat (27/11) siang, untuk melakukan pendampingan pelaksanaan swab test.

"Namun, mendapat jawaban dari Manajemen Rumah Sakit UMMI yang mengatakan, HRS sudah menjalani tes swab pada pagi harinya," katanya.

Menurut Agustianyah, tim dari Dinas Kesehatan itu kemudian menanyakan siapa yang melakukan tes swab, bagaimana mekanismenya, kapan, dan di mana.

"Pihak rumah sakit mengatakan bahwa HRS telah dites swab oleh dokter pribadinya dari Mer-C," kata Kepala Satpol PP Kota Bogor ini.

Pada Jumat (27/11) malam, Wali Kota Bogor bersama Kapolresta Bogor Kota dan Dandim 0606 Kota Bogor mendatangi Rumah Sakit UMMI menanyakan lagi perihal tes swab, karena hal itu adalah amanah dari UU Kekarantinaan Kesehatan untuk memastikan kondisi kesehatan seseorang, agar tidak membahayakan orang lainnya.

Menurut Agustiansyah, dari pihak keluarga, yakni putra HRS menyampaikan bahwa, HRS sudah dites swab pada Jumat pagi dan tidak bersedia untuk di tes swab ulang. Sedangkan, Manajemen Rumah Sakit UMMI menjanjikan, hasil tes swab akan keluar pada Jumat malam pukul 23.00 WIB.

Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor, menunggu hasil swab sampai pukul 24.00 WIB, tapi tidak ada hasilnya.

"Karena itu, Satgas Covid-19 Kota Bogor memutuskan melaporkan Direktur Utama dan Manajemen RS UMMI ke Polresta Bogor Kota," katanya pula.

Sementara itu Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee atau MER-C, dr. Sarbini Abdul Murad mendatangi Polresta Bogor Kota untuk diperiksa terkait tes usap terhadap pimpinan FPI.

Sarbini menyatakan proses swab terhadap HRS dan istrinya telah sesuai dengan prosedur kesehatan serta seizin pihak rumah sakit. Namun dia menolak memberi tahu hasil tes usap itu.  

“Sebagai dokter yang dipercaya oleh keluarga kita melakukan langkah-langkah yang profesional tapi kalau misalnya mau tahu hasilnya, gampang, tanya ke keluarga,” ujarnya. (act/ant)

(Lihat juga: TEKA-TEKI KEBERADAAN HASIL TES SWAB HRS, SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB?)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:28
00:58
06:16
01:54
01:38
10:26
Viral