Moderna Klaim Vaksin Covid-19 Miliknya 94,1 Persen Manjur | tvOne

Selasa, 1 Desember 2020 - 14:06 WIB

Amerika Serikat - Perusahaan vaksin Amerika Serikat, Moderna mengklaim vaksinnya 94,1 persen efektif. Khusus untuk mencegah kasus yang parah, Moderna bahkan mengklaim efektif seratus persen.

Klaim tersebut didasarkan pada uji coba klinis dengan lebih dari 30.000 orang relawan. Dari 196 relawan yang terjangkit virus corona, 185 orang diberi placebo, dan sebelas lainnya diberi kandidat vaksin Moderna. Hasilnya, ditemukan 30 kasus parah yang semuanya di kelompok yang mendapat placebo. Dari hasil tersebut, Moderna menyimpulkan vaksinnya seratus persen efektif mencegah kasus parah.

Namun secara umum, berdasarkan penelitian lanjutan, tingkat kemanjuran vaksin Moderna hanya mencapai 94,1 persen dan tanpa masalah keamanan yang serius. Kemanjuran ini konsisten pada semua kelompok umur, ras, etnis dan jenis kelamin.

Berdasarkan hasil-hasil tersebut, Moderna mengajukan permintaan otorisasi darurat dari Amerika Serikat dan Eropa.

Sebelumnya, vaksin produk Pfizer dan Biontech memiliki tingkat kemanjuran 95 persen dalam uji coba klinis. Pfizer dan Biontech kemudian mengajukan penggunaan otorisasi darurat di AS untuk vaksin COVID-19 mereka, pada 20 November lalu. Itu berarti, vaksin tersebut bisa digunakan dalam jumlah dan untuk kalangan terbatas.

Namun, merupakan tugas Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk memutuskan apakah vaksin itu aman untuk diluncurkan. Tidak jelas berapa lama FDA akan mempelajari data tersebut. Namun, pemerintah AS mengharapkan untuk menyetujui vaksin tersebut pada paruh pertama Desember 2020.

Data yang dirilis minggu ini menunjukkan vaksin Pfizer dan BioNTech memiliki efektivitas 95 persen. Efektivitas ini juga konsisten di seluruh kelompok usia, etnis dan jenis kelamin. Vaksin tersebut juga hanya memiliki efek samping ringan hingga sedang dan berumur pendek.

Vaksin Pfizer dan Biontech ini menggunakan pendekatan eksperimental, yang disebut mRNA, yang melibatkan penyuntikan bagian dari kode genetik virus ke dalam tubuh untuk melatih sistem kekebalan. Antibodi dan sel-T kemudian dibuat oleh tubuh untuk melawan virus corona.

Sementara itu, Vaksin Universitas Oxford yakni AstraZeneca masih menjalani uji coba tetapi telah menunjukkan hasil yang menjanjikan, dengan respons kekebalan yang kuat pada orang tua. Vaksin AstraZeneca dibuat dari versi lemah dari virus flu biasa dari simpanse, yang telah dimodifikasi agar tidak tumbuh pada manusia. (ito)

(Lihat Juga: Joe Biden tunjuk mantan Ketua Bank Central AS sebagai Menkeu)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
09:04
01:41
01:18
01:54
01:26
01:52
Viral